HanieAgung
  • Home
  • About Me
  • Contact Me
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us

 


Sampai juga di tantangan akhir bulan Juli 2021 untuk warga Balepandang yaitu Tantangan Fix Your Time Manajement. Meskipun secara nyata manajemen waktuku masih meraba-raba menggunakan metode yang mana.

Alhamdulillah berkat bonus dan hadiah dari Balepandang dan mba Uut mengenai materi manajemen waktu dan penjelasan Mba Uut yang menyatakan bahwa kenyamananlah yang utama meskipun semua pakar menyatakan metodenya lah yang paling bagus, membuatku semakin yakin dan tidak ragu lagi.

Jujur beberapa hari ini sejak menyelesaikan pratantangan aku mencoba membenahi manajemen waktu hingga hari terakhir pengumpulan tugas 🤭 karena masih mengaplikasikan dan mereview. Serta trial and error mengenai kandang waktu dan kuadran aktivitas yang sudah kubuat.

Aku mencoba bangun di awal pagi, bangun kesiangan yaitu setelah subuh tidur lagi, tidur malam di jam lebih awal maupun tidur awal setelah jam cinderella. 

Begitu pula dengan mencoba lagi food preparation meskipun dengan dana terbatas misalnya stok sayuran yang lebih tahan lama seperti baby labu siam, buncis, wortel, kentang, terung. Kadang dimofifikasi saja untuk menghindari kebosanan. 

Kegiatan mendadak karena permintaan mendadak dari mertua atau anak yang kadang menambah waktu dari waktu yang sudah di kandangkan.

Manajemen waktu dengan metode yang sudah kita pilih, lakukan jangan hanya sebagai wacana dan catatan untuk menyelesaikan tugas di Balepandang saja. Jangan lupa di-review. Begitu pesan Mba Uut. Jangka waktunya sebaiknya memang 90 hari meskipun bisa saja kurang atau lebih dari waktu tersebut. Kenyamanan kita lah yang utama.

Analisaku dari Tanggal 19 Juli - 29 Juli Mengenai Manajemen Waktuku :

1. Saat tidur malam lebih awal dan bangun pukul 03:30 atau subuh

--> Aku membuat kandang waktu setelah salat subuh adalah mengaji dan menulis. Alhamdulillah setelah salat subuh bisa tilawah tetapi tidak bisa menulis karena harus belanja dan memasak (misalnya tidak ada bahan yang dikulkas) aktivitas memasak dimulai pukul 07:00 dan jam 08:30 sudah selesai dengan catatan tidak ada acara cuci mencuci hihi. Pukul 09:00 sudah bisa membersamai Anak ataupun sebentar melongok gadget karena tugas sebagai admin di dua komunitas. 

--> Jika bangun sebelum subuh Alhamdulillah kegiatan menulis bisa dilaksanakan.

2. Saat tidur malam di jam cinderella dan bangun subuh kemudian tidur lagi akhirnya kesiangan.

==> Nah ini semua jadi berantakan dan emosi menjadi labil dan mudah tersulut. Anak juga kurang dibersamaj secara utuh. 

Dengan melihat analisa tadi lalu aku ambil kesimpulan untuk memperbaharui kuadran aktivitas. Untuk kuadran pertama itu untuk yang mendesak sekali jadi kegiatan memasak dan membersamai anak lebih kuutamakan apalagi anak sekarang sudah waktunya sekolah tetapi belum sekolah. Komitmen untuk HS nya maka aku harus lebih mengedepankan kepentingan anak karena jika tidak terpenuhi bisa berantakan ternyata. Misalnya anak jadi meminta waktu lebih dan merajuk saat aku megang gadget untuk bekerja sebagai admin di komunitas atau jualan online.

Jadi yang aku tuju dan jadi prioritas untuk manajemen waktu saat ini adalah bisa tilawah 1 hari 1 juz, menulis, membersamai anak dan lebih produktif.

1. Tidur lebih awal dan bangun lebih awal : artinya nengkondisikan kebiasaan untuk tidur paling lambat pukul 22:00 dan bangun pukul 04:00.

2. Food preparation meskipun dengan anggaran terbatas.

3. Kandang waktu direvisi yaitu setiap 30 menit atau sejam ada jeda dan harus komitmen. Misalnya Pukul 06:00-10:00 no gadget maka harus komitmen untuk menyelesaikan tugas saat itu tanpa gadget nah misalnya harus megang hp karena tugas admin di hari Senin pukul 09:00 maka di jam itu saja aku misal selama 10 menit bertugas melalui handphone.

4. Olahraga biasanya jalan kaki ke tukang sayur yang dekat menambah jarak ke tukang sayur yang agak jauh dengan catatan spare waktu cukup dan sesuai dengan kandang waktu untuk persiapan dan memasak supaya tidak mengganggu waktu bersama anak misalnya lakukan di hari Minggu.

5. Persiapkan di malam hari bahan untuk pembelajaran dan membersamai anak karena di malam itu seringnya agak longgar. Malam ini juga digunakan untuk menulis jika membersamai anak dan suami sudah terpenuhi. 

Masih belajar untuk konsisten, bongkar pasang dan memadupadan dengan waktu ibu mertua juga. Supaya semua selaras, tetap waras tanpa harus ada yang dirugikan dan kebutuhan anak untuk dibersamai serta produktivitas untuk menambah pendapatan keluarga juga terpenuhi dan tercapai. 

Kuadran aktivitas yang di revisi 

Bismillahirrahmanirrahim semoga Allah mudahkan aamiin🤲🏻




Dalam Minggu ini ada tugas kedua pratantangan untuk para warga dan calon warga Bale pandang dari PJ Mia yaitu tentang Manajemen Waktu, bagaimana mengatur waktu.

Demi Masa 

Waktu kita yang sehari 24 jam ini akan kita gunakan untuk apa. Masalah waktu sampai Allah berfirman dalam surah Al-Asr. Bagaimana kita manfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk beribadah, produktif dan bermuamalah.

Masalah waktu ini membuatku kadang kelimpungan mengaturnya. Meskipun sebenarnya manajemen waktu ini sudah pernah mendapat materinya dari bunda Nani Nurhasanah pada waktu Gerakan binar Batch 6.

Manajemen Waktu

Pengertian manajemen waktu yang diambil dari Wikipedia :

Manajemen Waktu adalah proses pengendalian waktu berdasarkan suatu rangkaian kegiatan yang telah direncanakan dan telah dipertimbangkan berdasarkan kemungkinan-kemungkinan yang kemudian harus dilakukan pengontrolan dalam prosesnya agar maksimal. Wikipedia 

Berdasarkan pengertian di atas kesimpulannya adalah bagaimana waktu dapat digunakan secara produktif.

Sebelumnya untuk waktu masih bisa aku atur dengan baik. Akan tetapi setelah ada perubahan-perubahan dalam kehidupan ternyata berpengaruh dalam pengaturan waktuku juga.

Kendala 

Ada beberapa kendala untuk manajemen waktuku ini yaitu :

1. Pindah tempat tinggal di rumah mertua.

Sejak tinggal di rumah mertua secara tidak langsung berpengaruh dengan ritme kerja dan waktu yang sudah teratur sebelum pindah karena mertua juga ada aturan dan ritme waktu juga. 

Sejak mertua mulai sakit-sakitan dan penciuman sangat sensitif terutama dengan bau masakan, hal ini sangat berpengaruh dengan waktu memasak yang berbenturan dengan jam tidur mertua yang seringnya baru bisa tertidur di pagi hari.

2. Ekonomi 

Sejak Februari 2020 pandemi wabah virus covid 19 melanda dunia. Hal ini berpengaruh dalam pola kehidupan masyarakat. Termasuk kondisi ekonomi secara global tidak terkecuali tempat Abi mencari nafkah terkena imbas. Hal ini berpengaruh juga denganku yang awalnya jualan online hanya sekedar mengisi waktu sekarang harus lebih intensif kemudian terjun juga di dunia kepenulisan dengan harapan mendapat penghasilan dari menulis ini sebagai sumber nafkah keluarga. 

Hal tersebut secara langsung berpengaruh dengan pengaturan waktu 

Agha yang belum bersekolah dan kami memilih home schooling secara mandiri juga membutuhkan waktu tersendiri.

3. Menunda

Sikap menunda ini yang sering membuatku keteter akhirnya. 

4.  Mood, malas, bete 

Hal manusiawi tetapi juga yang sering membuat berantakan.

5. Manajemen gadget.

Sebagai tim materi dan admin di sebuah komunitas, menulis dan berjualan online membuatku sering berinteraksi dengan gadget. Ini yang sering menjadi kendala karena kadang kebablasan karena terlena.

Solusi 

Ada beberapa solusi yang kupilih untuk mengatasi kendala dalam manajemen waktu ini, yaitu :

1. Membuat kuadran aktivitas, kandang waktu dan menulis dalam agenda.

a. Kuadran Aktivitas 

Untuk memudahkan kegiatan ku bagi kegiatan menurut 4 kebutuhan seperti gambar di bawah ini.


b. Membuat kandang waktu 

Waktu tidak aku jadwal per menit nya tetapi perkiraan spare waktu saja..

Misalnya : 

Pukul 05:00 - 06:00 menulis 

Pukul 06:00 - 10:00 laundry, memasak, menemani Agha.

Dan seterusnya.

Meskipun aku juga fleksibel saja untuk spare waktu ini karena kadang ada keinginan dan permintaan tidak terduga atau pekerjaan mendadak di waktu yang sudah terjadwal.

c. Menulis dalam agenda atau buku 

Ternyata hal sepele ini sangat berguna dan menjadi tidaklah sepele lagi. Sifat manusia yang mudah lupa dan kesulitan untuk menyimpan banyak memori di otak sehingga mencatat ini menjadi hal yang penting.

2. Menyelaraskan dan memadukan waktu 

Setelah berpindah di rumah mertua dan perubahan keadaan ekonomi karena pandemi dan ppkm sangat berpngaruh untuk manajemen waktu.

Awalnya berbelanja seminggu sekali dan food preparation. 

Hal tersebut kadang tidak bisa berlaku karena keuangan yang tidak memungkinkan dan permintaan mertua yang kadang di kulkas sudah tidak ada stock bahan yang diminta.

Berusaha menyelaraskan dengan membeli bahan yang harus ada dan bisa tahan agak lama. 

Tetap melakukan food processing saat keuangan memungkinkan. 

Waktu memasak yang lebih efisien.

3. Membagi waktu untuk manajemen gadget dengan lebih bijak.

Untuk manajemen gadget ini diatur lebih bijak lagi yaitu saat untuk berjualan online, menulis, mengerjakan tugas, berkomunitas.

Sebab itu hal penting saat ini untuk membantu perekonomian keluarga.

4. Bangun lebih pagi dan segera lakukan 

Berusaha tidur lebih awal dan bangun lebih pagi jadi tugas menulis maupun berjualan online bisa dilakukan lebih awal. Tugas mencuci, berbelanja dan menyiapkan bahan lebih awal supaya saat jam masak tiba semua sudah bisa dikerjakan sehingga lebih efisien.

Bismillahirrahmanirrahim

Itulah kendala, solusi cara mengatur waktu atau manajemen waktu ala aku, Agung Handayani. 

Memang tidak mudah tetapi insya Allah dengan melibatkan Allah dan selalu bekerja sama dengan suami dalam hal pengasuhan dan mengerjakan pekerjaan rumah maka akan bisa teratur dan lebih efisien dan efektif dan waktu dapat digunakan secara produktif dan bermanfaat. Aamiin 🤲🏻


 










Satu tahun lebih pandemi virus covid 19 mewabah tidak hanya di negara tercinta ini tetapi juga seluruh dunia. Semua merasakan sakit yang sama meskipun dengan luka yang berbeda. Ada yang merasakan sakit fisiknya dan harus dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, ada juga sakit secara mental, begitu pula sakit karena ekonomi dan kehidupan yang meranggas seperti di musim kemarau yang merindukan tetesan hujan. 

Semua terdampak. Tidak kaya tidak miskin bahkan pemimpin negara ataupun pemuka agama. Banyak tenaga medis yang gugur sebagai pahlawan kesehatan dan ada beberapa pula pemuka agama yang meninggal setelah berjuang melawan virus covid yang memasuki tubuh. 

Selain di dunia kesehatan yang berlomba dan berpacu dengan waktu serta tenaga dan biaya untuk segera menemukan obat ataupun vaksin; dunia perekonomian, pendidikan, pariwisata dan kehidupan pun berubah menjadii new normal dimana semua orang mau tidak mau, suka tidak suka harus menerima pola hidup baru. 

Di saat sudah berusaha bangkit, menerima perubahan dengan angkuhnya muncullah varian baru si covid ini. Astaghfirullah. Dampaknya ternyata lebih dahsyat dibanding sebelumnya. Rumah sakit penuh dengan pasien yang terkena covid, oksigen sangat dibutuhkan, obat pun menjadi barang langka. Harganya pun melambung tinggi. Pasien yang positif terus meningkat. Ya Allah 😭. 

Akibatnya pemerintah menarik rem darurat dengan PPKM di semua daerah yang berzona hitam dan merah. 

Dampak semua itu pun sangat berpengaruh di kehidupan keluarga kecilku. Toko Barokah tempat dimana kami menggantungkan hidup tidak boleh dibuka selama PPKM. Jadi tabunganpun sedikit demi sedikit terkikis untuk memenuhi kebutuhan dapur, listrik serta biaya pengobatan ibu.

Setelah PPKM kedua, ternyata dua pegawai resign karena memang semua butuh menafkahi keluarganya. 

Aku terpuruk, sedih, meratap, menangis tetapi dalam diam. Mulut terkunci rapat dari keluhan di depan ibu. Yap. Kami memang menumpang di pondok mertua indah dengan niat untuk menemani mereka di masa tuanya.

Hariz, suamiku mendekatiku. Dia tahu kesedihanku meskipun dalam diam. 

"Dik, kita harus kuat. Semangat. Ingat Allah tidak akan meninggalkan kita.' kata Hariz.

'Mas, Aku sebenarnya tidak masalah. Kumemikarkan ibu. Beliau tidak boleh tahu keadaan kita sekarang karena jika tahu akan menambah pikirannya," kuhela nafas, "kalau kita tidak seatap begini aku cuek makan dengan garam juga. Ibu selalu menanyakan mana lauk buat Hariz, buatnya. Jadi mau tidak mau setiap hari harus ada lauk berprotein hewani."

"Iya Aku tahu, Dik. Mas akan mencoba mencari pekerjaan sebagai ojek online juga tidak apa-apa. Kudengar masih ada lowongan." 

Kupeluk suamiku dan kubisikkan bahwa Allah Maha Kaya dan Allah menjamin rejeki setiap hamba-Nya.

Aku pun mendekati-Nya, memohon ampunan dari-Nya. Kubaca dengan lebih intens surat cinta-Nya kepadaku dan semua umat-Nya. Allah tahu aku lebih kuat, Allah sayang makanya dikasih ujian, Allah rindu dengan rintihan dan ratapanku juga ratapan dari semua hamba-Nya.

Allah sebaik-baik pemilik rencana. Aku memang membutuhkan tangan untuk bangkit. Melalui beberapa teman Allah kirimkan rizqi-Nya. Mereka menawariku menjadi reseller dropship. Alhamdulillah meskipun sedikit tetapi dapat membantu dapur tetap ngebul dan terutama pengeluaran di akhir bulan bisa tertutup.

Ternyata hati dan pikiranku masih merasakan beban yang entah mengapa sangat berat. Omongan dan sindiran yang orang jaman sekarang sebut dengan gaslighting kualami dan menggerogoti sedikit demi sedikit kekuatanku, kepercayaan diriku dan keakuanku. 

Aku jatuh terluka yang tidak berdarah tetapi terasa sakit dan menumbuhkan pikiran serta emosi yang naik turun. Allah Maha Baik, tidak dibiarkannya kularut dalam kubangan gaslighting. WhatsApp sahabat lama yang mengingatkanku untuk kembali merenungi surat cinta-Nya. Di saat aku mulai bangkit menemukan siapakah diriku, Allah berikan rizqi dengan mempertemukanku dengan dunia kepenulisan. 

Goresan pena yang dulu selalu kujauhi karena kesulitan mengarang. Akan tetapi dunia yang baru kuselamj ini sungguh membuatku menemukan kewarasanku, kebahagiaanku dan kebebasanku.

Lembar putih siap kugoreskan dengan berbagai cerita yang kualami. Sedih, gembira ataupun mencurahkan perasaan hati. 

Janji Allah itu benar. Aku, Sarahwati telah membuktikannya. Saat kubuka kembali surat cinta-Nya. Meresapi ayat demi ayat. Mengutamakan-Nya dibandingkan pekerjaan domestik dan semunya dunia ternyata itulah obat hatiku karena Allah tidak tidur. 

Satu demi satu Allah bukakan pintu-Nya dengan menghadirkan konsumen yang loyal membeli di online shopku, Mas Hariz diterima menjadi Kurir suatu ekpedisi. Kutemukan dunia baru  sebagai tempatku tetap waras yaitu dunia menulis.

Kusyukuri semuanya dengan cinta-Nya. Kumenarikan penaku dengan hati karena apa yang dihasilkan oleh hati akan diterima dengan hati.


Selain permainan tradisional dulu aku juga bermain bongkar pasang, boneka, masak memasak, jual beli dan lain lain dimana semua itu menggunakan alat bermain yang buatan pabrik.

Bermain ala Agha 

Agha usia dibawah 3 tahun bermain dengan alat permainan yang ada. Waktu itu aku dan suami tidak berpikir untuk memberikan mainan yang macam-macam mengingat masih kecil
 Ternyata itu salah, memang sih mainan tidak harus mahal dan harus punya. Semua yang ada di rumah bisa jadi alat untuk bermain dan mengeksplor kemamapuan dan tumbuh kembang Agha.
 
Aku berkenalanlah dengan gerakan bermain dan belajar. Ada tiga jenis bermain yaitu :
1. Bermain bebas
2. Bermain bebas tersruktur 
3. Bermain terstruktur.

Dalam 24 jam anak tentu ada saat dia bermain. Misal kita ambil 1 tema maka rentang konsentrasi anak juga antara 3-5 menit x usia anak. Jadi tidak bermain yang sesuai tema selama 24 jam juga. 

Anak tetap bebas bermain. Meskipun sesuai tema yang telah ditentukan, dengan bahan yang sudah disediakan aku tetap menunggu dan menghormati Agha karena anaklah yang bermain dan tidak dipaksa.

Agha juga sering bermain dengan beragam mainan yang kesemuanya itu untuk mendukung kecerdasan, kemampuan, tumbuh kembang dan kemandirian. 

Jangan salah saat bermain bisa juga diajarkan tentang konsep tauhid dan akhlak serta adab. Utamakan adab baru ilmu. 

Jenis permainan

Agha bermain antara lain bermain STEAM, mengenal konsep ciptaan Allah dengan bermain di alam dan buku tentang alam, tubuh manusia, dan ketauhidan.

Read aloud, memancing, menganyam, mewarnai, menempel, bermain bola, bemain lompat kodok, semua itu juga termasuk permainan yang punya aspek sesuai di STPPA atau kurikulum pembelajaran anak usia dini.

Rencana Pembelajaran

Bermain juga bisa kita jadikan rencana pembelajaran lho buat anak. Untuk Agha setiap Minggu dibuatkan rencana pembelajaran Mingguan, rencana pembelajaran harian.

Setiap hari selesai bermain atau sedang bermain kita lakukan observasi dan evaluasi untuk mengetahui apa langkah kita selanjutnya.

Anak tetap kreatif, berpikir kritis dan bermain sebebas kemauannya meskipun bermain yang berstruktur dan sesuai dengan SPPPA.

Contoh bermain antar paket di rumah Hijaiyah.
Alat : 
❤️Kartu Hijaiyah ( aku gunting poster Hijaiyah yang ditempel didinding) 
❤️Mobilan karena Agha suka main Mobilan.
 
Cara bermainnya pun sangat mudah yaitu :
❤️Umi sebagai Customer ( salah 1 huruf Hijaiyah) telepon untuk pesan fried chicken.
❤️Anak ssbagai Penjual dan pengantar paket. 
❤️ Umi telepon pesan fried chicken. Umi tinggal di perumahan Hijaiyah. Nama customer adalah: FA, kemudian Agha menyiapkan pesanan dan mengantarkan ke rumah FA. 

Jadi dari permainan ini dapat kita simpulkan :
A. observasi :
❤️ Agha sudah tahu huruf Fa Agha salam sambil mengetuk pintu.
❤️Keramahan Agha saat antar.
 
B. Aspek
❤️ Motorik halus
❤️ Kognitif
❤️ Agama
❤️ Bahasa

C. Tindak lanjut 
Misalnya waktu antar paket Agha ada keliru paket karena salah menunjukkan huruf Hijaiyah yang dimaksud. Nah disini kita bisa tuliskan langkah apa yang akan diambil.






 Anak dan dunia bermain tidaklah bisa dipisahkan. Karena dunia anak ya bermain. Bahkan tidak tahu kan kalau saat itulah anak akan fokus, totalitas, konsentrasi penuh dan serius.

Aku tahunya tentang bermain ini seperti waktu masih kecil. Bermacam permainan yang bebas tetapi masih dalam pengawasan. Aneka permainan yang waktu itu dimainkan karena tinggal di kampung dan banyak temannya. 

Ada permainan tradisional maupun permainan dengan mainan yang terbuat dari plastik, kertas, kayu bahkan dari kain.

Permainan tradisional

Ada bermacam-macam permainan tradisional yang pernah kumainkan yaitu : 

1. Gobak sodor : permainan yang terbagi dalam 2 kelompok dimana masing-masing kelompok berjumlah 6 orang. Kelompok yang 1 sebagai penjaga garis atau lintasan dan kelompok yang lain berusaha untuk memasuki lintasan lawan. Pemenang ditentukan oleh kelompok yang semua anggota berhasil melewati rintangan tersebut.

2. Betengan : permainan ini dimainkan oleh lebih dari 2 orang dimana 1 orang sebagai penjaga benteng dan orang lainnya berusaha memegang benteng sambil teriak Beteng kalau berhasil memegang Beteng.

3. Petak Umpet : permainan yang terdiri dari dua orang dimana satu orang sebagai penjaga dan bertugas mencari lawan-lawannya yang bersembunyi. 

4. Cublak cublak suweng : permainan yang dimainkan lebih dari 3 orang. 1 sebagai penjaga yang harus membungkukkan badan kemudian 2 lawannya akan bermain dengan jari sambil memegang sebuah benda yang harus ditebak oleh penjaga yaitu siapa yang menyembunyika. Dua orang tadi sambil bernyanyi lagu judulnya : cublak-cublak suweng.

4. Kelereng atau gundu : biasanya permainan ini dimainkan oleh anak-anak laki. Aku pernah ikutan 😀🤭

5. Pande : permainan dengan menumpuk genting atau batu sampai tinggi. Siapa yang bisa melempar dan mengenai tumpukan itu artinya menang.

6. Tapak gunung atau engklek : awalnya dibuatlah semacam tangga di atas tanah kemudian hompimpah atau pingsuit untuk menentukan siapa yang bermain duluan. Pemain melemparkan potongan genting ke arah kotak kemudian melompat 1 kaki. Pemenangnya yang berhasil membuat bintang ke seluruh bagan tadi 

7. Bekel : permainan lebih dari dua orang dengan alat bekel dan bola. Caranya bola dan alat bekel dilempar bersamaan kemudian disebar ke lantai. Bola harus tertangkap jika bola lepas berarti kalah.

8. Egrang : permainan dengan alat yang terbuat dari bambu untuk berjalan.

9. Holahop : permainan dengan alat dari rotan yang berbentuk lingkaran. Orang yang memainkan sambil menggoyangkan pinggulnya supaya holahop tidak jatuh.

10. Yoyo : permainan dengan alat berbentuk lingkaran dobel dimana antara 2 lingkaran itu ada tali panjang untuk menggerakkan yoyo.

11. Gasingan : mainan yang terbuat dari bambu dan tali.









Awal tahu adanya kegiatan gerakan membaca 30 hari bersama baca Jakarta dari mba Arinta di grup WhatsApp mommy kece dan smart. 

Booklet

Ku klik link yang ada. Mencoba mengikuti dengan mengisi formulir pendaftarannya. Kemudian mendapat email mengenai booklet. Tetapi waktu masuk ke booklet-nya menjadi ragu karena untuk usia 7-18 tahun sedangkan di flyer-nya tertulis usia 0-18 tahun. Ya sudah ikutin saja.

Mengisi data pendamping kuisi dataku dan Abi karena Agha memang membaca bersama salah satu dari kami. 

Kubaca-baca booklet kemudian ragu ikutan atau tidak kembali hadir. Bismillahirrahmanirrahim saja lah.

Untuk booklet itu ada agenda yang berupa challenge yang harus anak dan pendamping lakukan. Awalnya bingung karena tidak bisa dan belum tahu caranya. Kemudian membuka Instagram @bacajakarta dan membaca beberapa petunjuk yang ada termasuk tutorial mengisi booklet.

Sudah mencoba beberapa kali tetap gagal. Tidak bisa. Sampai DM dan email ke panitia 🤭.  

Batas waktu mengisi booklet adalah 2 hari. 

Hari H mulai yaitu 14 Juni 2021. Abi yang menjadi pendamping Agha untuk membaca. Aku bagian dokumentasi.

Untuk usia di bawah 7 tahun sebenarnya ga wajib untuk membaca sendiri karena keharusan membaca setelah usia 7 tahun. Jadi kegiatannya bisa dibacakan buku atau read aloud.

Setelah didokumentasikan kemudian dibuat melalui picture untuk feed melalui canva lalu aq upload di Instagram @hanie.agung.

Selesai upload di media sosial yaitu melalui Facebook atau Instagram lalu lihat ke bookler challenge nya apa untuk hari itu dan harus melakukan apa misalnya : copy link, insert foto, membuat puisi tentang Jakarta, puisi tentang membaca buku, cerita tentang isi buku, cerita tentang kalimat terbaik di buku, siapa penulis buku. 

Kucoba ke booklet untuk copy link sesuai instruksi di challenge. Ternyata gagal 🤭😂.

Dua hari aku coba dan belum berhasil juga. Menjelang waktu habis untuk pengiriman tgl 14 aku coba ke google chrome. Ku klik dan kucoba. Alhamdulillah bisa. Ya Allah pengen ketawa karena lupa kalau selama ini aku buka link baca Jakarta dari email. 


Membaca buku

Setiap hari Agha dan Abi semangat meskipun baca buku malam hari karena Abi kerja di siang hari. Biasanya membacakan buku atau read aloud untuk Agha kulakukan pagi atau siang kadang sebelum tidur. 

Alhamdulillah kebiasaan membaca ini menjadi rutinitas dan membuat Agha yang meminta. Setiap pukul 22:00 Agha ambil buku dan mulai mengajak abi untuk membaca buku. 

Gerakan membaca ini benar-benar meningkatkan kebiasaan dan kemauan untuk membaca. Masya Allah ❤️


Manfaat membacakan buku 

Alhamdulillah Agha sudah bisa membaca karena sering dibacakan buku dan read aloud.

Banyak manfaat dengan membaca buku ini :

1. Mampu dan mau membaca 

2. Cinta literasi

3. Banyak ilmu 

4. Bertambah pengetahuan 

5. Membuat anak menjadi lebih kritis dan banyak bertanya. 

6. Menambah kosakata.

7. Tumbuh minat untuk merawat buku.

Masya Allah ❤️.

Peserta Baca Jakarta 

Aku pikir karena namanya baca Jakarta jadi yang ikut hanya dari wilayah DKI Jakarta ternyata seluruh Indonesia. 

Untuk tahun 2020 memang hanya wilayah DKI Jakarta tetapi mulai tahun 2021 ini peserta diperluas di seluruh Indonesia.

Masya Allah antusias sekali para pesertanya. Aku lihat di postingan Instagram @bacajakarta, @perpusjaksel dan @letsread. 

Alhamdulillah anak-anak pada suka membaca semoga hal ini bisa meluas supaya anak-anak tidak bosan dan bete selama pandemi ini dengan di rumah saja. 

Menjauhkan juga dari gadget. Tidak bisa dipungkiri bahwa gadget ini sangat digemari anak-anak karena mengusir kebosanan mereka. Semoga dengan gerakan membaca ini membuat anak-anak dan generasi muda semakin cinta buku dan mau membaca serta lebih memilih buku daripada gadget. Aamiin 🤲🏻

Gerakan Membaca @bacajakarta terimakasih banyak 🙏









 Bapak tiba-tiba sudah berdiri di belakangku. 

"Cha, biarkan Raya di sini dulu. Kasihan ibu kalau tiba-tiba Kamu ajak pulang." bapak menepuk pundakku pelan. 

"Ya sudah, besuk pagi aku jemput Raya ya Bu." 

Ibu mengangguk tanda setuju dengan negosiasi yang kuajukan.

Sampai rumah aku langsung masuk kamar. Kutumpahkan segala rasa yang dari tadi aku tahan. Menahan emosi memang menyesakkan. Mengapa ibu selalu begitu. Mau memang sendiri. Ya Allah. Astaghfirullah.

Setelah puas membuat basah bajuku dengan airmata lalu kubasuh mukaku dengan air wudhu. Azan Magrib sudah memanggilku untuk menjumpai kekasih hati. 

Selesai mengadu dengan-Nya, hatiku menjadi lebih tenang. Kemudian kulangkahkan kaki ke dapur untuk menyiapkan hidangan untuk makan malam.

Menjelang pukul 20:00 belahan jiwaku pun pulang. Setelah membersihkan diri barulah kusambut dengan mencium tangannya. Kami makan malam. Kemudian kuceritakan tentang kejadian sore tadi di rumah bapak.

Seperti biasa ayahnya Raya ini mendengarkan semua ceritaku dengan diam kemudian beliau mengatakan hal yang selalu menenangkanku jika berselisih dengan ibu yaitu sudahlah sayang, ibu masih kangen atau ibu masih pengen main dengan Raya. 

Sebenarnya ibu mertuaku pun menginginkan Raya juga menginap di rumahnya dalam jangka lama. Misalnya waktu aku isolasi mandiri di rumah ibu mertuaku bersedia merawat Raya tetapi ibu juga menawarkan diri. Suamiku akhirnya menyerahkan Raya ke ibuku dengan alasan ibu lebih dekat jarak rumahnya.

Aku tahu bukan hal itu sebenarnya. Karena suamiku tidak ingin ibu semakin iri dengan ibunya. Ibu pernah bicara secara langsung tentang sikap iri nya kepada ibu mertuaku. Kami dibilang pilih kasih. 

Masih membekas dalam ingatanku ketika ibu datang ke rumah ini dan melihat Raya di gendong besannya. Ibu langsung menunjukkan sikap tidak sukanya.

Ya Allah.

Keesokan paginya, adikku telepon yang mengatakan bahwa bapak positif covid. Bapak harus isolasi mandiri di rumah. Bapak kebetulan sedang kumpul di pos ronda dengan beberapa  tetangga tiga hari yang lalu. Mereka tidak ada yang memakai masker. Kebetulan salah satunya positif tetapi tidak ada gejala yang seharusnya di rumah saja tetapi malah nongkrong di pos ronda.

Aku pun langsung bergegas dengan Ayahnya Raya ke rumah bapak. Ibu dan adikku tes juga tadi pagi Alhamdulillah hasilnya negatif dan Bapak isolasi di rumah kecil dekat rumah induk. 

Sampai di rumah bapak, langsung aku panggil adikku dari luar pagar. Adikku sudah menggandeng Raya. Ibu lagi di dapur. Akhirnya Raya ku ajak pulang karena bapak positif dan supaya ibu dapat fokus ke kesehatan bapak.  

Begitu sampai rumah, gawaiku berdering. Ibu yang menelepon.

"Acha, kamu ini bagaimana sih ambil Raya seenaknya dan tidak bilang ibu." Ibu langsung dengan amarahnya.

"Bu, kan tadi aku sudah wa ibu dan sudah bilang ke adik juga. Adik juga jelasin ke ibu kan mengapa kami bawa Raya pulang."

"Kenapa? Karena bapak positif?"tanya ibu, "kamu ini disekolahkan tinggi dan punya keahlian di bidang kesehatan tetapi tidak mau merawat bapakmu sendiri. Kamu lebih takut dengan virus dibanding merawat bapak" suara ibu mulai parau karena emosi dan airmata sudah tidak terbendung. 

"Astaghfirullah, ibu kenapa bicara begitu. Cukup orang sekitar sini yang sinis dan jijik sama aku setiap aku pulang kerja, cukup hanya mereka yang tidak mau lewat depan rumah dan menjauhi rumah ini saat aku terpapar covid. Cukup mereka saja yang bicara kalau tenaga medis sengaja membuat ini semua supaya dapat uang. Please jangan bapak dan ibu yang bilang begitu, " ratapku.

"Memang demikian kan?" 

"Astaghfirullah, Bu." Kututup telepon dari ibu.

Biarlah ibu menuduhku bagaimana karena kuputuskan teleponnya.

Suamiku datang dan merengkuhku dalam hangatnya pelukan. Kutumpahkan segala rasa di dadanya. 

Setelah tenang, suamikupun memintaku untuk menjelaskan saja ke adik yang bisa menjembatani antara aku dan bapak ibu.  

Aku telepon adikku. Katanya memang ibu marah besar. Ibu kecewa sama aku. Bapak pun kirim pesan di WhatsApp juga mengatakan hal yang sama. Adikku sudah menjelaskan kondisi saat ini tetapi mereka tetap tidak mau menerima.

Hatiku merasa sakit tapi senyum tetap harus kusunggingkan. Ibu maafkan anakmu yang belum bisa menyelami hatimu yang biasanya begitu lembut memeluk tubuh kecilku.  














Namaku Acha. Aku seorang ibu rumah tangga yang kebetulan sebagai tenaga medis. Kebidanan yang kupilih sebagai langkahku untuk mengabdi kepada masyarakat.

Awalnya kehidupanku aman, nyaman tenteram meskipun riak dan kerikil juga kadang menghampiri dalam rumah tangga maupun saat menjalankan profesi.

Meskipun aku seorang bidan tetapi buat anak sangat kujaga terutama untuk imunisasinya. Selain imunisasi dasar yang dapat kulakukan sendiri, jika sudah jadwalnya kuajak anakku ke dokter anak yang ada di kotaku yang meskipun terpencil tetapi Alhamdulillah ada dokter yang bersedia mengabdi di rumah sakit yang awalnya merupakan klinik bersalin.

Banyak omongan dan cibiran setiap anakku habis imunisasi diluar imunisasi dasar. 

"Ibunya bidan, tetapi anak imunisasi saja harus ke dokter. Bidannya benar tidak tuh?" 

Demikian antara lain omongan yang mampir di telingaku yang meskipun sudah kututup jilbab tapi masih saja mampir ke dalam rongga telingaku.

Suamiku saja tidak mempermasalahkan mengapa orang lain yang repot begitu selalu yang kutanamkan dalam diriku.

Badai itu pun datang. Wabah penyakit yang hampir 2 tahun merajalela dan meluluhlantakkan tidak hanya dibidang kesehatan, perekonomian bahkan hubungan kekerabatan dan keluarga.

Awalnya aku diperbantukan di puskesmas sebagai tenaga kesehatan yang memberikan vaksin. Setiap hari ratusan orang yang antri sedangkan kondisiku sebenarnya tidak memungkinkan untuk memforsir tenaga karena keadaanku yang berbadan dua.

Aku tidak bisa menolak dengan alasan sedang hamil karena saat ini memang sedang banyak dibutuhkan tenaga medis karena sudah banyaknya rekan sejawat yang terpapar virus ataupun meninggal karena virus. 

Aku sudah mulai merasakan tidak enak badan tetapi panggilan tugas harus dilaksanakan. Masih banyak yang membutuhkan vaksin hari ini. 

Pulang dari puskesmas hari itu, aku jatuh sakit. Akhirnya kutest Pcr dan hasilnya positif. Sedih pasti, merana iya. Harus istirahat dan isolasi kumemilih di rumah saja.

Suamiku hasil test Pcr nya negatif tetapi melihat keadaanku beliau inisiatif yamg merawat dan menjagaku. Anak pertama kutitipkan orangtuaku yang rumahnya hanya berbeda RT saja dengan rumahku.

Ibu dan bapak sangat senang cucu pertamanya itu menginap bahkan dalam waktu yang lama. 

Keadaanku semakin drop tetapi aku tidak boleh menyerah. Obat anti virus yang aman buat ibu hamil selalu aku konsumsi setiap hari, berjemur, makan makanan sehat dan minum vitamin. Suamiku begitu perhatian dan rela merawatku serta kerinduan akan putra pertamaku yang membuatku berjuang untuk melawan virus.

Alhamdulillah setelah beberapa hari indera penciuman yang awalnya kabur entah kemana akhirnya kembali juga. Kusujud syukur ke hadirat Ilahi Rabbi. Semangat untuk sembuh semakin membara. 

14 hari pun kulewati. Aku dan suami melakukan test Pcr kembali. Alhamdulillah hasilnya negatif. Betapa senangnya hatiku. Tanpa kusadari ternyata suamiku sedekah ke beberapa teman yang terpapar juga serta ke orang yang lebih membutuhkan. Mungkin itu lah yang membuat aku semakin membaik. Karena kata pak Ustadz sedekah itu menolak bala dan penyakit.

Hari ke 20 akupun dengan suka cita dan sedikit terburu-buru memacu motor matic hadiah dari bapak waktu lulus D3 kebidanan.  Sampai di rumah bapak sudah tidak sabar rasanya ingin menemui Raya, anakku tercinta.

Raya berlari kecil menyambutku. Anak 2 tahun itu tertawa sambil memanggil "mama, mama" Ya Allah aku merindukannya. 

Kusambut Raya dengan memeluknha erat seolah tidak ingin berpisah lagi. Celotehan Raya yang belum banyak kosakata membuatku menangis terharu. Ya Allah begini banget rasanya. 

Aku akan mengajak pulang Raya ketika tiba-tiba ibu menghalangi langkahku.

"Acha, mau kamu bawa kemana Raya?" tanya ibu setelah berhasil menghentikan langkahku. 

"Kuajak pulang lah Bu. Kan aku sudah dinyatakan sehat dan hasil test 2 kali juga negatif. Ayahnya Raya juga sama hasilnya. Sudah ke kantor lagi tadi pagi." jawabku.

"Raya tidak boleh kamu bawa pulang. Raya sama nenek saja ya. Di sini saja ya menemani kakek, nenek dan Tante Sari.?" Ibu merayu Raya.

"Bu, Raya kan masih butuh aku. Mamanya. Memang kemarin kutitipkan ibu supaya Raya tidak terpapar virus itu."

"Pokoknya tidak boleh. Sini Raya ayo ikut nenek." 

Raya kebingungan. Dia melihat ke arahku dan ke arah ibu. Pelukan raya sangat kuat di bahuku.

"Bu, maaf aku ajak pulang Raya ya. Aku dan ayahnya sudah kangen banget. Bukan tidak berterima kasih kepada bapak dan ibu tetapi Raya kan memang masih butuh aku sebagai mamanya."





"






 1. Tumis Pare 

Bahan :

*Pare dibelah lalu dikeluarkan isinya kemudian cuci dan iris sesuai selera ketebalannya. Tambahkan gara lalu pare dicampur dengan garam lalu diuleni sampai pare menjadi lembut. Masukkan air dan rendam sebentar. Cuci bersih 

*Cabe keriting atau cabe rawit dihaluskan 

*Bawang merah dan bawang putih iris tipis 

*Minyak goreng untuk menumis

* Air secukupnya

* Daun salam dan lengkuas digeprek 

Cara Memasak :

1. Tumis bawang merah dan putih sampai harum.

2. Masukkan cabe yang dihaluskan dan daun salam serta lengkuas.

3. Masukkan pare kemudian aduk dan tunggu sampai setengah matang 

4. Masukkan air, garam, gula 

5. Masak sampai matang. Sebelumya jangan lupa koreksi rasanya ya.

2. Sayur asem bening 

Bahan :

* Jagung dikupas cuci lalu potong jadi 4 atau 5 sesuai selera 

* Labu Siam kupas lalu cuci, potong sesuai selera 

* Nangka muda cuci lalu potong (secukupnya saja)

* Pepaya muda kupas agak tebal supaya tidak pahit, cuci kemudian potong sesuai selera

* Buah melinjo cuci bersih

* Kacang panjang cuci lalu potong-potong 

* ( Bisa ditambahkan kacang tanah, atau kentang )

* Daun so 

* Daun salam dan lengkuas digeprek

* Garam dan gula pasir 

* Asam Jawa 

* Bawang merah dan bawang putih haluskan atau di iris 

Cara Memasak :

1. Didihkan air lalu masukkan jagung, pepaya muda, nangka, buah melinjo, kacang tanah. 

2. Setelah jagung lunak masukkan duo bawang kemudian daun salam, asam Jawa, lengkuas, Labu Siam dan Kentang.

3. Setelah agak empuk masukkan kacang panjang dan daun so, 

4. Masukkan garam dan gula. Koreksi rasanya ya 

5. Masak sampai matang 

3. Sayur labu Siam 

Bahan :

* Labu Siam, kupas dan bersihkan getahnya lalu cuci dan iris tipis memanjang 

* Santan ( bisa di skip)

* Kunyit dibakar 

* Daun salam dan lengkuas digeprek

* Kemiri 

* Bawang merah dan bawang putih 

* Cabe keriting atau cabe rawit

* Gula dan garam 

Cara Memasak :

1. Haluskan : bawang putih, kunyit, kemiri, cabe

2. Tumis bawang merah sampai agak layu lalu masukkan bumbu halus. Tumis sampai harum kemudian masukkan daun salam dan lengkuas

3. Masukkan labu lalu masak sampai layu 

4. Didihkan air dalam panci kemudian masukkan tumisan labu dan tambahkan gula dan garam 

5. Koreksi rasa 

6. Setelah labu lembut bisa masukkan santan instan. Masak sampai mendidih dan diaduk supaya santan tidak pecah. ( jika tidak memakai santan maka masakan sudah siap dihidangkan)

4. Cha brokoli 

Bahan :

* Brokoli potong perkuntum lalu di rendam air panas dikasih gayam diamkan sebentar lalu cuci.

* Kupas bonggol brokoli (ambil dalamnya cuci lalu potong-potong)

* Bawang putih cincang 

* Saus tiram 

* Minyak untuk menumis

* Air secukupnya

* Tepung maizena larutkan dengan sedikit air 

Cara Memasak :

1. Tumis bawang putih sampai harum.

2. Masukkan bonggol brokoli yang sudah dipotong kemudian saus tiram 

3. Masukkan brokoli dan air 

4. Masak sampai agak lunak lalu masukkan larutan maizena, gula dan garam. Masak sampai matang

5. Koreksi rasa 

6. Masakan siap dihidangkan 



















 1. Tumis kangkung 

Bahan :

* Kangkung cuci lalu petikin dan batangnya dibelah ya kemudian rendam dengan air yg dikasih garam lalu bilas air bersih.

* Cabe keriting atau cabe rawit potong serong (jangan lupa dicuci dulu ya)

* Bawang merah dan bawang putih kupas, cuci lalu iris tipis.

* Tomat atau toge (untuk tanbahan)

* Daun salam dan lengkuas digeprek 

* Saus tiram atau tauco

* Garam dan gula pasir 

* Minyak untuk menumis 

Cara memasak :

* Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum lalu masukkan cabe 

* Masukkan daun salam dan lengkuas 

* Masukkan kangkung (bisa tambah tomat atau toge ) 

* Masukkan saus tiram atau tauco, garam, gula pasir. Koreksi rasa 

* Masak sampai matang 

2. Tumis Labu Siam

Bahan :

* Labu Siam di potong bagian bawah lalu potongannya untuk membersihkan getah dengan cara diputar ke bagian potongan tadi lalu kupas, cuci dan potong-potong tipis panjang atau sesuai selera 

* Cabe keriting atau cabe rawit 

* Kunyit bakar 

* Daun salam dan lengkuas 

* Bawang merah yang sudah dikupas dan di cuci lalu di iris tipis.

* Bawang putih dikupas lalu cuci

* Garam dan gula pasir

* Minyak untuk menumis 

Cara memasak :

1. Haluskan : kunyit, bawang putih, cabe. 

2. Tumis bawang merah sampai harum kemudian masukkan bumbu halus. Tumis sampai harum dan matang lalu masukkan daun salam dan lengkuas

3. Masukkan labu Siam masak sampai layu lalu tambahkan air sedikit 

4. Masukkan garam dan gula pasir. Koreksi rasa  

5. Masak sampai matang. 

3. Tumis Buncis

Bahan :

* Buncis disiangi, cuci lalu potong serong tipis.

* Tempe iris tipis kecil

* Tauco atau saus tiram 

* Bawang putih cincang 

* Saus tiram 

* Minyak untuk menumis

* Air secukupnya

Cara memasak :

1. Tumis bawang putih sampai harum 

2. Masukkan tempe dan buncis 

3. Setelah agak layu masukkan saus tiram 

4. Tambahkan air 

5. Setelah lunak sayurannya masukkan garam dan gula. Koreksi rasa (bila suka bisa ditambahkan kecap) 

6. Masak sampai matang 

4. Tumis sawi putih

Bahan :

* Sawi putih dilepas per lembar lalu cuci dan iris tipis 

* Tetelan secukupnya ( rebus sebelumnya sampai empuk) 

* Cabe keriting atau cabe rawit potong serong

* Bawang merah dan bawang putih cincang halus

* Daun salam dan lengkuas

* Garam dan gula merah 

* Air secukupnya

* Minyak untuk menumis

Cara memasak :

1. Tumis bawang merah dan bawang putih sampai harum lalu masukkan cabe, daun salam dan lengkuas

2. Masukkan tetelan, gula merah, garam.

3. Masukkan sawi putih setelah agak layu masukkan air 

4. Koreksi rasa 

5. Masak sampai matang 






















* 


 1. Sayur bayam atau sayur bening 

Bahan dan Bumbu :

❤️ Bayam 

❤️ Labu Siam baby 

❤️ Wortel 

❤️ Temu kunci, garam, gula pasir, bawang merah, bawang putih, daun salam 

(Alternatif lain : oyong atau tomat atau jagung )

Cara Memasak :

Cuci bersih lalu potong-potong sayur bayam. Labu dan wortel dikupas lalu cuci dan potong sesuai selera. 

Rebus air. Setelah mendidih masukkan daun salam, temu kunci dan duo bawang, labu siam dan wortel. 

Setelah agak lunak lalu masukkan bayam sampai matang dan tambahkan garam plus gula. Koreksi rasa. Lalu matikan api. 

Taburi bawang merah goreng 

2. Sayur oyong misoa 

Bahan : 

- oyong kupas, cuci lalu potong-potong

- misoa boleh dilunakkan dulu atau tidak 

- bumbu : duo bawang, garam dan gula pasir.

Cara memasak :

- didihkan air 

- setelah mendidih masukkan misoa dan oyong 

- masukkan bumbu 

- koreksi rasa lalu masak sampai matang 

- taburi dengan bawang merah goreng.

3. Sayur labu Siam baby 

Bahan : 

- labu Siam baby kupas, potong sesuai selera.

- kacang panjang cuci lalu potong-potong kecil 

- bumbu : daun salam, lengkuas digeprek, duo bawang cincang.

Cara memasak :

- didihkan air lalu masukkan duo bawang, daun salam 

- setelah bawang matang masukkan labu Siam 

- labu agak lunak masukkan kacang  panjang dan lengkuas.

- tambahkan garam dan gula pasir. Koreksi rasa.

- masak sampai semua bahan matang.

4. Sayur asem bening 

Bahan :

- labu Siam kupas, cuci lalu potong-potong kecil

- daun so 

- kacang panjang cuci lalu potong-potong kecil

- daun seledri cuci lalu simpulkan 

- bumbu : duo bawang, garam dan gula pasir.

Cara memasak :

- didihkan air lalu masukkan duo bawang.

- setelah bawang matang lalu masukkan labu Siam.

- masukkan potongan kacang panjang setelah labu agak lunak.

- masukkan garam, gula dan daun so lalu koreksi rasa lalu masak sampai matang.

5. Sayur SOP sederhana 

Bahan :

- wortel kupas, cuci lalu potong sesuai selera 

- kol diambil beberapa lembar lalu cuci dan potong asal. 

- kembang kol potong perkuntum cuci lalu rendam dengan air panas dan garam.

- buncis siangi, cuci dan potong kecil.

- kentang kupas, cuci lalu potong dadu 

(Boleh memakai makaroni yang sudah direbus sebelumnya, atau brokoli )

- bumbu : bawang putih dan merica haluskan lalu ditumis.

Cara memasak :

- didihkan air kemudian masukkan bumbu tumis, wortel, kentang.

- masukkan kembang kol 

- setelah agak lunak masukkan buncis dan kol.

- tambahkan garam dan gula pasir.

- masak sampai matang kemudian taburi dengan bawang merah goreng.

6. Sayur sawi putih

Bahan :

- sawi putih di lepas per lembar cuci Lalu potong-potong kecil atau besar sesuai selera

- tahu putih potong dadu boleh digoreng dulu atau tidak 

- wortel kupas, cuci lalu potong menyerong 

Bumbu : 

- bawang merah dan bawang putih cincang 

- daun salam dan lengkuas

- garam dan gula pasir

Cara memasak :

- tumis duo bawang sampai harum masukkan salam dan lengkuas lalu masukkan wortel dan masak sampai agak lunak. 

- masukkan sawi putih.

- setelah sawi agak lunak lalu pindahkan ke dalam panci yang sudah berisi air mendidih lalu masukkan tahu 

- tambahkan gula dan garam. Koreksi rasa

- masak sampai semua bahan matang.















 Selama hampir dua Minggu aku berhenti menulis. Entah mengapa ku tak mengerti keinginan itu wuzz hilang begitu saja. 

Aku merenung sebenarnya untuk apa aku menulis, mengapa aku terjun ke dunia penulisan.

Jujur selain karena penasaran akan dunia literasi yang ternyata sangat membuatku terpukau dan terpesona karena begitu banyak yang harus dipelajari dan istilah baru serta banyaknya berbagai informasi tentang menulis dan menulis, aku juga ingin mempunyai penghasilan dengan melalui goresan penaku mengingat keadaan saat ini.

Ternyata tidak semudah itu saudara-saudara. Mengikuti berbagai zoom ngobrol dengan bintang yang berbagi pengalaman membuatku sadar aku salah niat 🤭.

Apalagi saat workshop pelatihan blog yang diadakan klip selama seminggu. Aku tersentil dengan kalimat mba lendyagashi : 

Lakukan yang terbaik saat menulis, Jangan memikirkan apa yang akan didapat tetapi lebih berpikir untuk perkembangan menulis yang baik bagi diri  sendiri. insya Allah  rejeki akan mengikuti. 

Ketika harus membuat tugas awalnya aku ingin menulis tentang workshop supaya bisa kupelejari lagi. Entah mengapa aku terhenti, blank. Ya Allah nangis dah pas nulis ini. Kepala tiba-tiba pusing. Aku tidak tahu lagi mau menulis apa. Kuhentikan dan alihkan mencoba lagi nanti.  Ternyata benar-benar tidak bisa. Sampai deadline habis pun aku tidak setor tugas karena pusing juga sampai beberapa hari. 

Ku merenung akhir-akhir ini sebenarnya mengapa sih aku mau menulis. Untuk apa ? 

Setiap membaca wag klip melihat antusias teman-teman setor tulisan tergelitik hati pengen menulis lagi tetapi kenyataannya aku tidak bisa menulis apapun. Astaghfirullah.

Benar kata mba lendyagashi bahwa menulis itu untuk mencari ridho-Nya insya Allah untuk lain-lainnya Allah yang akan memberi. 

Ketika tujuan untuk mendapat penghasilan dari menulis meskipun saat ini butuh banget untuk membantu perekonomian keluarga tetapi yang ku dapat ya bisa untuk membeli beras Alhamdulillah. Meskipun kebutuhan lain juga mendesak. Aku sadar bukan ini yang aku dapatkan ketika aku hanyalah sekedar menulis yang berpikir ke arah profit.

Berjuta ide yang tidak tertuang plus kepentok waktu yang kadang harus terbagi dengan adil untuk kegiatan dan pekerjaan rumah tangga. Dua Minggu tidak menulis membuatku merasa ada yang hilang. Inikah yang sebenarnya kucari. Keinginan menulis dari hati bukan karena hal yang lain.

Mencoba lagi dari awal. Memulai lagi. Menulis ya menulis saja dulu karena apa yang berasal dari hati akan diterima juga oleh hati.

Akhirnya malam ini aku mulai menulis lagi menuangkan semuanya ke blog yang sudah beberapa waktu tidak aku buka. Menulis saja apa yang ingin aku tulis. Sekedar melepas beban. 

Menulis dari hati itulah yang seharusnya. Belajar dengan nyaman dan tanpa embel-embel ingin bergaya di story' wa. Ikhlas dalam menulis.. ikhlas dalam belajar.. mengejar ridho Allah. Bismillahirrahmanirrahim semangat memasuki dunia kepenulisan dengan niat baru dan ssmangat baru..






Dalam Islam tidak mengenal istilah pacaran. What? Pasti pada bertanya-tanya Lalau bagaimama cara mengenal pasangan? Apa dijodohkan seperti di jaman Siti Nurbaya? Menikah kan sekali seumur hidup masa kita tidak ada masa penjajakan? Bagaimana dengan cinta?

Berbagai pertanyaan itu juga yang pernah hinggap di pkiranku. Kemudian aku pelajari lagi pacaran seperti apa yang diperbolehkan dalam Islam ternyata pacaran setelah menikah itulah yang terbaik. Tidak ada mudharatnya, tidak takut digerebek hansip hihi dan tidak terkena jam malam (hayo ngaku ada tidak nih yang pernah kena hukuman jam malam?).

Taaruf itulah yang waktu itu merupakan istilah yang asing bagiku saat temanku memutuskan untuk menikah sedangkan dia baru dua Minggu sebelumnya bertemu dengan calon suaminya yang seorang guru. Aku pun mencari tahu apa sebenarnya taaruf dan bagaimana pelaksanaanya yang benar tanpa terkesan seperti perjodohan di jaman Siti Nurbaya. 

Pengertian Taaruf : 

Taaruf berasal dari kata ta'arafa - yata'arafu. Artinya saling mengenal sebelum menuju jenjang pernikahan. Taaruf dalam Islam sebagian juga mengartikan sebagai perkenalan. (Kumparan.com)

Cara Melakukan taaruf :

Berikut ini cara melakukan taaruf yang benar menurut Islam.

1. Niat karena Allah

Sebelum melakukan taaruf kita harus niat karena Allah dan ikhlas untuk mencari ridho-Nya. Niat menikah tidak untuk mempermainkan ataupun karena harta. Niatlah untuk menyempurnakan ibadah dan mencari pasangan hidup yang tidak hanya untuk dunia tetapi juga akhirat.

2. Tidak Bertentangan dengan Pergaulan Secara Islam.

Saat taaruf sebaiknya tidak dilakukan hanya berdua tapi ada kerabat yang mendampingi pihak laki-laki maupun pihak perempuan supaya tidak menimbulkan fitnah dan bisa menjaga pandangan, tidak bersentuhan fisik dan menjaga aurat masing-masing.

3. Menerima atau Menolak dengan Cara yang Baik

Saat taaruf inilah kedua pihak bisa mengenal ataupun menanyakan mengenai visi, misi, tujuan menikah dan bagaimana sifat dan karakternya. Jika di rasa kurang maka masing-masing pihak boleh menanyakan ke orang-orang terdekatnya yang netral dan tidak memihak. Hal ini dilakukan supaya kedua pasangan benar-benar mengetahui calon pasangannya. Lalu minta petunjuk sama Allah melalui salat istikharah Jika memang dirasa kurang berkenan dan tidak ingin melanjutkan ke jenjang yang lebih lagi maka harus dilakukan dengan cara yang baik dan tidak menyakiti. Jika berkenan maka bisa dilanjutkan ke jenjang pernikahan.

Jika menginginkan calon yang baik dan diridhai Allah SWT sebaiknya kita memantaskan diri dengan memperbaiki diri sendiri dulu. Laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik pula. 

Bagaimana dengan cinta 

Pertanyaan itu pun aku ajukan ke temanku jawabannya kurang dari 5 % saja. Kemudian ada satu lagi teman yang memberikan undangan pernikahan yang ternyata dia juga cuma sekali bertemu sedangkan yang kukenal temanku ini punya prinsip yang tidak sembarangan dalam mencari pasangan hidup.

Aku pun menanyakan bagaimana dia mengenal calon suaminya yang kurang lebih sama dengan aturan yang sudah disebutkan di atas. Untuk cinta kata dia hanya 2%.

Apa yang membuat kedua temanku ini berani mengambil keputusan untuk menikah sedangkan cinta mereka kepada pasangannya di bawah 5% saja? 

Jawabannya adalah cinta karena Allah yang lebih besar. Niat karena mencari ridho-Nya dan yakin bahwa cinta yang halal adalah cinta yang hadir setelah menikah. Pacaran halal dengan kekasih yang halal.

Kekasih halalku

Allah ternyata juga mempertemukan aku dengan calon suamiku lewat taaruf. Kami dikenalkan saudaranya yang merupakan teman kantorku. Sekali bertemu dan selebihnya bertukar informasi melalui gawai. 

Bismillahirrahmanirrahim kuputuskan menerima lamarannya. Cinta hanya 5% itu yang kurasa waktu itu. Kenapa aku yakin? Aku salat istikharah minta petunjuk sama Allah. Jika memang dia jodohku semoga Allah satukan kami dalam ikatan pernikahan tetapi kalau bukan jodohku maka jauhkan dan beri pasangan yang terbaik untuk kami. Baru selesai berdoa, tiba-tiba gawaiku ada SMS isinya : jangan lupa salat ya. Sebuah pesan yang pendek tetapi sanggup membuatku menangis dan bertakbir menyebut nama-Nya. 

Aku pun tidak tahu mengapa aku merasa yakin dia lah jodohku. Sehingga akupun bersedia menikah dengannya.

Semua terasa baru bagiku. Karena memang aku menjaga semuanya hanya untuk suamiku. Memang benar lebih indah pacaran setelah menikah, lebih tenang terlebih lagi semua yang dilarang saat bergaul antar lawan jenis setelah menikah itu semua dihalalkan.

Lucunya waktu itu aku juga minta suamiku apel di malam minggu dan berkirim surat. Suamiku juga Alhamdulillah berkenan melakukannya jadi untuk variasi dan mengenal lebih jauh karakter dan sifat kami.

Jika semua dilakukan karena Allah memang lebih indah dan Alhamdulillah cinta memang datang dengan lebih indah mungkin bukan cinta tetapi sayang. Menurut suamiku : "Cinta bisa hilang dan pudar tetapi kalau sayang tidak akan pernah lekang oleh waktu." 

Indahnya pacaran halal dengan kekasih yang halal. Masya Allah tabarokallah.

******

Biodata Penulis :

Agung Handayani yang biasa dipanggil Agung atau Hani, seorang ibu rumah tangga yang mempunyai aktivitas menulis, membersamai dan mendidik anak, admin wag @ibuhebatku.id, koordinator keluarga Binar, anggota KLIP dan KMO, mahasiswi Ibu Profesional. Karya yang sudah dihasilkan dalam bidang penulisan yaitu tiga buku antologi (Foto Terindah, Home Sweet Home, dan Kelana Maaf). Instagram @hanie.agung, Facebook : hanie agung ahha, blog : hanieagung.blogspot.com





Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Author

Author
Pembelajar yang suka tantangan, tapi agak takut mengambil resiko. Suka bertualang, terutama dengan anak lelaki kesayangan, dan menuliskannya ke dalam tulisan. Read more about me at "About Me" on the menu.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Kuseri tanpa Judul
  • Gebyar Karya P5 SDN Srengseng Sawah 07 Srengseng Sawah Jagakarsa
  • Lebih Dekat dengan Kurikulum Merdeka
  • Menarilah Penaku
  • Merdeka yang Tidak Bebas
  • Aman dan Nyaman dengan Bluebird
  • Mobil Balon
  • Perjalanan Syukurku di 2021
  • Tips Mudik Ceria Bersama si Kecil
  • Menemukan Tongkat Musa Berkat Merdeka Belajar
Diberdayakan oleh Blogger

Laporkan Penyalahgunaan

  • Oktober 20241
  • Agustus 20241
  • Juli 20243
  • Juni 20242
  • November 20231
  • Oktober 20231
  • September 20231
  • Agustus 20232
  • Mei 202315
  • Maret 20231
  • Oktober 20221
  • September 20221
  • Agustus 20229
  • Juli 20222
  • Juni 20229
  • Mei 20229
  • April 20228
  • Maret 202213
  • Februari 202211
  • Januari 202219
  • Desember 20211
  • November 20218
  • Oktober 202113
  • September 202115
  • Agustus 202110
  • Juli 202113
  • Mei 202114
  • April 202127
  • Maret 202112

Trending Articles

  • Kuseri tanpa Judul
  • Gebyar Karya P5 SDN Srengseng Sawah 07 Srengseng Sawah Jagakarsa
  • Lebih Dekat dengan Kurikulum Merdeka
  • Menarilah Penaku

Copyright © Foodicious Theme. Designed by OddThemes