HanieAgung
  • Home
  • About Me
  • Contact Me
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us

 Surat dan Pak pos adalah dua hal yang tidak bisa terpisahkan. Mengingat ini membuatku ingat jaman dahulu kalau ingat kok ya pengen ketawa tetapi memang nyata adanya hahaha.

Ada beberapa kisah mengenai surat dan Pak pos yang keberadaan di jaman milenial ini menjadi tersingkirkan dan terlupakan. Dunia gadget dan media sosial dan kecanggihan tehnologi dituding sebagai penyebabnya. Memang tidak bisa kita pungkiri akan hal tersebut apalagi untuk anak milenial alias anak jaman now.

Padahal kalau mereka tahu bagaimana serunya berkirim surat, berburu perangko, antri di kantor pos, harap-harap cemas menunggu kedatangan pak pos mungkin akan lebih memilih cara jadul ini (istilah anak milenial). 



Pukul 15:00 webinar workshop literasi yang diadakan oleh Sidina comunity pun dimulai. Bunda Susi Sukaesih sebagai host dan moderator membuka dengan memberikan salam dan menjelaskan mengenai : Sidina Comunity. 

Narasumber yang menjadi pemateri pun sangat kompeten yaitu :

1. Bapak Julius yang menyampaikan materi mengenai : Pembelajaran Tematik Konstektual 

Bapak Julius sangat jelas dan mudah dipahami saat memaparkan materi meskipun terkesan serius. 

Berdasarkan penjelasan beliau yang tertuang dalam slide materi, bahwa bukan standard pembelajaran yang dirubah jika siswa mulai belajar yang baru karena kerja energi yang dibutuhkan otak sangat tinggi, tetapi berusaha menemukan cara belajar yang mudah.

Supaya anak fokus juga sebaiknya pembelajaran terutama untuk anak paud adalah menggunakan tema serti : tubuhku, sahabatku, alam, muatan lokal,  lingkungan dan sebagainya. Tema ini dibuat mingguan supaya anak juga tidak bosan dan tergali potensinya.

Berdasarkan kegiatan tersebut dapat dinilai dan dievaluasi perkembangan anak sehingga guru dapat menindaklanjuti apa yang perlu dilakukan.

2. Ibu Audrey Monita 

Beliau adalah seorang read aloud trainer. Jadi dalam webinar melalui zoom ini Ibu Audrey menjelaskan mengenai apakah read aloud, mengapa harus read aloud, bagaimana read aloud. 

Materi yang disampaikan dengan fun dan tidak terkesan menggurui. Peserta digiring untuk memahami besarnya manfaat read aloud ini.

Ternyata dengan read aloud ini juga dapat menumbuhkan kecintaan kepada literasi. Selain itu dengan dibacakan nyaring maka akan lebih terserap ke anak meskipun dia lagi bermain atau seperti tidak memperhatikan akan tetapi otaknya merekam apa yang didengar.

Saat pemaparan materi tadi juga ibu Audrey memberi kesempatan kepada peserta untuk mencoba membaca nyaring dari sampul. Sebelumnya beliau contohkan. Aku dan salah satu ibu ditunjuk untuk membacakan nyaring : kue ulang tahun untuk Widi dan kucingku.

Jadi yang dibaca itu adalah judul, nama penulis, nama ilustrator, nama penerbit, dan pinggir buku atau belakang cover buku. Setelah itu barulah dibacakan nyaring bacaannya dengan intonasi yang berubah supaya lebih jelas terutama dialog.

Memang disarankan sebelum membacakan nyaring, kita sebagai orang tua membaca dulu bukunya supaya lebih paham dimana titik koma, tokoh cerita, inti cerita.

3. Ibu Isti Budhi S

Beliau tadi menjelaskan mengenai : Meningkatkan kemampuan berpikir kreatif, analisis dan kritis pada Anak.

Ternyata meskipun materi nya terkesan berat akan tetapi Bu Isti memaparkannya sangat ringan dan fun jadi tidak bosan dan peserta dibuat aktif dengan menjawab dan menganalisa. Hal ini dimaksudkan supaya saat mengajarkan kepada anak pun ibu tahu dan sudah paham.

Bu Isti memulai dengan menjelaskan dengan bagaimana perbedaan gaya belajar dan gaya berpikir. Setelah itu peserta diajak untuk berdiskusi, mengamati gambar dan menganalisa serta menjawab pertanyaan yang diajukan untuk merangsang kreativitas kami dalam menjawab dan melihat suatu masalah.

Matematika pun ternyata juga bisa membuat kita berpikir kritis dan tidak selamanya merupakan bilangan. Wow baru tahu aku malahan.

Demikianlah ringkasan materi yang disampaikan di webinar kali ini. 

Selanjutnya saat q n a yaitu tanya jawab. Ternyata banyak yang antusias untuk bertanya. Alhamdulillah semua pertanyaan juga terjawab dengan jelas dan rinci. Begitu pula pertanyaan yang kuajukan dijawab ibu Audrey dengan mudah kupahami.

Alhamdulillah webinar pun selesai setelah semua pertanyaan terjawab. Sebelum ditutup Ibu Susi mengajak peserta untuk foto bersama. 

Selesai foto bersama webinar pun ditutup oleh Bu Susi selaku host dan Alhamdulillah para peserta termasuk aku puas karena ilmu yang kami reguk hari ini tadi sangat banyak dan semoga kami dapat mengaplikasikannya. Aamiin 🤲🏻 (AH)

By Agung Handayani ❤️






REVIEW SHARING PENDEKATAN TERHADAP ANAK REMAJA

By : Agung Handayani

Panggung ceria Transcity Harmony pada hari Kamis, 9 September 2021 menampilkan keceriaan dengan hadirnya Mba Sendi Prima Dewi dari IP Jakarta sebagai narasumber, Mba Trifornia Dina dari IP Kalimantan Barat sebagai host dan Mba Tyas Puji Pertiwi dari IP Sidomojo sebagai operator. Tema yang diusung adalah : Sharing Pendekatan Terhadap Anak Remaja.

Panggung ceria dimulai Pukul 19:00 WIB yang dibuka dan disapa oleh host yang keren yaitu Mba Dina. Sepuluh menit kemudian narasumber kita yang cantik dan murah senyum mulai menyapa dan memaparkan materinya. Beliau menyampaikan mengenai cara pendekatan terhadap anak remaja yaitu :

❤️Jadilah pendengar yang baik untuk anak kita

❤️Hormatilah privasi anak

❤️Sepakatilah aturan penting seperti tidak boleh merokok, jangan pulang di atas jam 9 malam

❤️Jadilah teladan yang baik

❤️Memotivasi dan dukung anak dalam hal positif untuk berkembang dan menggapai cita-cita

❤️Kelola stres karena emosinya yang masih labil dengan menyalurkannya ke hobby dan hal yang positif.

Supaya anak remaja lebih mandiri maka perlu untuk membekali dan melatih kemandirian mereka sejak dini. Ajarkan sesuai usia anak. Ada delapan (8) bekal anak remaja supaya mandiri yaitu :

>Menyiapkan makan sendiri dengan mengajarkan memasak yang mudah dan sederhana.

>Membereskan barang bawaan misalnya keperluan sekolah atau peralatan sekolah.

>Menggunakan transportasi yaitu belajar untuk ke sekolah sendiri menggunakan transportasi umum atau misalnya mengendarai sepeda.

>Berani bicara dengan orang tidak dikenal

>Mengobati luka

>Membersihkan rumah

>Belanja dengan uang sendiri misalnya dapat mengelola uang saku

>Bangun pagi sendiri

Setelah pemaparan materi dilanjutkan dengan sesi tanya jawab. Ternyata banyak audience yang mempunyai anak remaja sehingga kesempatan untuk bertanya mengenai dunia abg istilahnya hihi.

1. Bagaimana pendekatan anak terhadap korban bully :

Jawaban :

🎀Mengajak anak bicara pada waktu mau tidur adalah saat yang tepat.

🎀Memberi masukan, menyemangati anak dan menasihati untuk selalu berbuat baik dengan tidak membalas perbuatan yang buruk.

🎀Menumbuhkan kepercayaan diri anak.

🎀Menumbuhkan keberanian anak supaya mau melaporkan kepada guru atau orang tua.

2. Batasan orang tua untuk pergaulan anak :

Jawaban :

🎀Ajarkan anak tentang aurat dan batasan yang boleh dan tidak boleh disentuh atau dipegang orang lain selain dirinya sendiri.

🎀Ajarkan perbedaan jenis kelamin dan batasan antara pergaulan laki-laki dan perempuan.

3. Adu argument :

Jawaban :

🎀Hargai pendapat anak

🎀Kasih saran

🎀Mengalah dengan anak dengan mendengarkan dahulu dan berikan masukan dalam beberapa sisi dan ajak berfikir kemudian hormati anak untuk mengambil keputusan sendiri.

4. Kakak menjelang remaja yang tidak mau bermain lagi dengan adiknya

Jawaban: Ajak main bersama dan turunkan ego orangtua, dekati kakaknya dan ajak bicara bahwa bermain bareng seluruh keluarga lebih menyenangkan.

5. Bagaimana pendekatan berkaitan dengan seksualitas

Jawaban: Katakan ke anak supaya tidak malu bercerita dan bertanya kepada orang tua mengenai masa pubertas dan tanda baligh anak perempuan dan laki-laki serta kasih batasan dalam pergaulan. Orangtua juga boleh mengedukasi anak mengenai seks supaya anak juga lebih paham secara benar dan tidak salah informasi yang didapat dari luar atau lingkungan. Saat melarang pun harus disertai penjelasan sesuai usia anak karena anak sekarang kan lebih kritis.

6. Tips mengajarkan kemandirian anak mengenai transportasi di masa pandemi 

Jawaban: Mungkin saat ini diajarkan secara teori dulu bagaimana cara dan amannya saat nanti bertransportasi sendiri.

7. Anak bermasalah di sekolah :

Jawaban: Anak mengalami kekerasan atau brokenhome biasanya melampiaskan dengan mencari perhatian dengan membuat masalah di sekolah atau beralih ke narkoba.

8. Pelecehan seksual saat kecil

Jawaban: Dibawa ke psikiater untuk mengatasi traumanya. Atau konsultasi ke ahlinya. Orangtua juga sangat berperan untuk merangkul anak.

9. Seberapa jauh ikut campur pergaulan anak :

Jawaban :

🎀Mengajak bicara sebelum tidur dan tanggapi cerita anak.

🎀Edukasi mengenai hp, lingkungan dan informasi dari internet. Positif dan negatifnya apa kita jelaskan ke anak.

Kerjasama antara ibu dan ayah, kerjasama antara ortu dan guru untuk menjadikan anak remaja sebagai sahabat.

Mengenai gadget, sebaiknya anak diberi gadeget usia berapa? Sebenarnya usia 14 tahun ke atas. Tapi karena sedang pandemi maka kasih batasan berapa lama disesuaikan dengan usia anak dan dijelaskan aturan dan manfaat gadget. Orang tua juga konsisten untuk manajemen gadget.

Kalimat penutup dari Mba Sendi : Jika anak salah jangan dibela. Biarkan anak belajar konsekuensi lalu beri penjelasan mengenai dampak positif dan negatifnya mengapa tidak boleh melakukan hal yang salah. Tidak ada kata terlambat untuk membuat perubahan yang berdampak positif buat anak kita.

Alhamdulillah ilmu baru bagiku karena anakku masih lima tahun akan tetapi dengan bekal sejak dini seperti saat ini paling tidak tahu bagaimana gejolak remaja di jaman milenial dan serba tehnologi. Adab, peraturan, nilai kemandirian, agama, norma dan moral harus ditanamkan dengan kuat sebagai bekal anak menghadapi masa pra transisi dari anak menuju remaja. (AH)

Mungkin tanpa disadari oleh orangtuaku adalah anak-anaknya tumbuh dengan sendirinya mengenai aspek perkembangan seperti motorik, fisik, bahasa, agama, seni dan sosial. Berjalan seperti air yang mengalir jadi ya mengalir saja. Banyak bermain ya karena memang dunia anak adalah bermain tanpa terstruktur.

Untuk mengenal huruf dan angka kupelajari dari bapakku. Sepulang beliau dari pasar untuk membeli daging sapi sebagai bahan pembuat bakso, bapak mengajari anak-anaknya huruf dan angka. Sekalian mengasuh kami karena ibuku gantian yang ke pasar atau ibu sibuk di dapur untuk mempersiapkan masakan untuk warung. 

Membaca dan berhitung sudah kukuasai sebelum aku masuk TK yang ke tiga kalinya 🤭 . Bagaimana ceritanya ? Berikut ini kujelaskan tentang goresan pena masa pendidikanku.

1. Taman kanak-kanak atau TK. 

Aku tiga kali masuk TK yaitu umur 4 tahun karena kakakku sekolah TK maka aku juga mau sekolah akhirnya di daftarkan di sekolah yang sama dengan kakakku. Baru sebulan sekolah lalu tidak mau sekolah lagi sebab om ku waktu itu lewat depan sekolah lalu kuikut pulang kerumahnya di daerah Dawung. Seminggu menginap di sana. Setelah itu ga mau sekolah. Kemudian di usia 5 tahun kuminta didaftarkan lagi di sekolah yang sama karena teman-teman main pada sekolah ( selisih usia setahun). Ini juga bertahan sebulan apa dua bulan saja karena teman-teman pada diantar jemput sedangkan diriku tidak. Alasan bapak ibuku menyiapkan keperluan warung dan aku dititip tetangga jadi pulang bersama teman-teman saja. 

Akupun mogok sekolah. Kemudian sakit sebulan karena malaria. 

Usia 6 tahun sekolah TK lagi tetepi beda tempat yaitu sekolah di dekat rumah yang baru berdiri.

Saat inilah bapakku mengajarkan aku membaca, menulis serta berhitung tetapi kekritisanku mungkin dianggap sebagai bentuk kecerewetan 🤭😁 jadi kadang tidak menemukan jawaban.

Selain itu juga bahasa Jawa halus kupelajari dari bapakku.

2. Sekolah Dasar 

Sekolah negeri di solo banyak dan berdekatan. Tempatku menimba ilmu ini sekomplek ada tiga SD. Misalnya ada kegiatan baris misalnya 3 SD mengirimkan perwakilannya, kegiatan upacara bendera setiap hari Senin pagi juga dilaksanakan secara serentak dengan petugas upacara dilakukan secara bergilir tiap SD.

Mulai kelas 3 biasanya petugas upacara dipilih dari siswa.

Pengalaman saat SD ini banyak dan ada trauma juga. Bullying juga ada Yap aku pernah jadi korban bullying. Kelas 1 dan 2 SD penyebab trauma itu timbul yaitu takut akan bulu binatang yang lembut dan halus seperti kucing, kelinci, kemoceng, boneka. Awalnya tidak masalah tetapi sejak kejadian itu membuatku trauma bahkan sampai saat ini. Ketakutan itu timbul saat kelas dua sedang menunggu giliran masuk kelas. Jadi kelas satu dan dua gantian ruang kelasnya. 

Suatu pagi yang basah karena malamnya hujan. Aku dan teman-teman berniat main engklek (Jawa) alias tapak gunung. Kami mencari potongan genting atau keramik buat alat permainan. Pencarian dilakukan dibelakang sekolah yang ada kebun. Jadi agak basah karena menyusup dan mengibaskan banyak daun dari pohon yang berfungsi sebagai pagar sekolah. 

Saat kami mencari pecahan genting atau keramik tiba-tiba salah seorang teman datang sambil menggendong kelinci saat kumelihat dalam bayanganku temanku itu mukanya penuh bulu kelinci karena mungkin basah lalu menggendong kelinci jadi muka dan tangganya kena bulu. 

Aku ketakutan. Sejak itu takutku mulai tumbuh. 

Untuk bullying pernah di kelas dua karena orang tuaku penjual bakso. Jadi sering jadi sasaran. Meskipun aku tidak tahu motif awal. Mungkin karena waktu itu memang ada teman yang kaya dua orang. Nah mereka kerjasama ngerjain aku. Teman lain tunduk tetapi kadang ku protes atau tidak mau melakukan apa yang disuruh jadi mereka bertindak dengan mencoret rok ataupun melarang yang lain berteman denganku serta mendiamkanku pernah juga merusak buku catatan..

Lapor guru tidak mungkin karena walikelas saat itu sudah tua dan sangat sabar. 

" Ya tidak apa-apa. ayo kerjakan tugasnya"

"Jangan nakal." 

(itulah beberapa kalimat yang kuingat jika ada yang laporan dan beliaupun sambil tersenyum).



Hari ini banyak pelajaran berharga yang bisa kupetik. Kepercayaan, adu domba, provokator, munafik, keberpihakan yang menyudutkan. Sebenarnya tidak masalah jika tidak mengusikku. Mengapa bisa mengusikku? ataukah kusekedar merasa alias baper?

Aku, Hana. Dua sahabatku yang masih ada hubungan saudara. Mereka sangat akrab dan sering saling curhat selain denganku tentu saja. Yap kami bertiga memang terbiasa saling mencurahkan isi hati bahkan ke hal percintaan dan keluarga.

Hari ini aku disadarkan pada satu hal bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Mungkin jika cowok itu tidak hadir tadi maka ku tidak pernah tahu atau belum akan tahu bagaimana dua sahabatku itu. Memang ku mengenal mereka sudah lama akan tetapi ku tidak mengira bahwa dua wanita cantik itu bisa berbuat demikian.

Seperti biasa aku akan ke cafetaria di lantai 1 di jam istirahat setelah kutunaikan salat duhur. Mau bawa bekal ke kantor ataupun tidak tetap makan siang ku duduk di cafetaria. Ganti suasana lah dari ruangan yang penuh oleh file-file laporan keuangan dengan ruangan yang pemandangannya taman gedung A ini.

Tibanya aku di cafetaria kulihat dua sahabatku sedang ngobrol dengan seorang cowok. Kudekati mereka dengan maksud untuk bergabung. Begitu mendekati meja mereka, kudengan namaku disebut. Jadi kuurungkan niatku lalu ku memilih tempat duduk yang tidak jauh dari mereka. Alhamdulillah Mira dan Nisa posisinya membelakangi tempat duduk yang kupilih jadi mereka tidak menyadari kehadiranku.

Kudengarkan dengan seksama obrolan mereka. mengapa namaku disebut-sebut.

 “Hana memang cantik tetapi janganlah kamu naksir dia Boy.” Kata Mira kepada cowok yang bernama Boy itu. 

“Mengapa?” Tanya Boy.

“Cari cewek lain saja. Dia bukan mangsa yang yahud.” Kata Nisa.

“Hana cantik, kaya, smart girl, punya kedudukan di kantor kalian. Dia juga sahabat kalian. Mengapa kalian menyuruhku cari cewek lain. Aku sudah jatuh cinta pada pandangan pertama kemarin waktu melihatnya jalan dengan kalian.” Kata Boy yang sekilas kulirik ganteng dan berkulit sawo matang dengan tubuh yang atletis bak model di majalah remaja. 

Aku heran bagaimana kedua sahabat terbaiknya ini melarang boy mendekatinya sedangkan jika memang cowok itu menyatakan cintanya maka akan aku terima dengan sukacita. Ingin segera kubalik badan dan mengagetkan mereka jika tak kudengan suatu kalimat yang sangat membuatku sakit hati.

“Kalau kamu mau tahu Hana itu licik. Seharusnya Nisa yang jadi manajer keuangan akan tetapi Hana merayu tuh Pak Bos jadi deh klepek klepek dan memberikan posisi itu ke Hana. Dia juga memperebutkan warisan dengan saudara-saudaranya. Aduh pokoknya ribet deh.” Kata Mira sambil menyendok bakso kemudian dimasukkan ke mulutnya.

“Warisan? Wah kelas kakap juga dia ya.” Ujar boy.

“Kakeknya punya beberapa tanah di kampung tetapi kata hana dikuasai oleh paman dan bibinya. Ayahnya tidak mendapat bagian dengan alasan merantau keluar dari daerah jadi tidak berhak akan warisan. Kebetulan salah satu pamannya itu istrinya adalah saudara jauh Nisa. Hana tidak tahu hal ini. Bibi Hana ini cerita semua akan kebusukan Hana yang membuat kakek meninggal.” Cerita Mira. 

“Benar Boy. Hana beneran dah sudah kaya tetapi masih saja mengejar warisan yang jelas-jelas bukan haknya.” Sambung Nisa.

“Gitu ya ceritanya.” Ujar Boy. 

Aku tidak kuasa menahan airmataku. Mengapa dua sahabatnya ini demikian jahat. Cerita hal yang tidak masuk akal kepada cowok itu. Apa mereka iri? Atau jangan-jangan Mira atau Nisa menaruh harap sama cowok itu. Berjuta pertanyaan di benakku. Ku sudah tak sanggup lagi mendengar obrolan yang sangat menyakitkan itu, kubangkit dari tempat dudukku dan kulangkahkan kakiku keluar dari cafeteria.




Hari ini, 11 September 2021 pukul 11:00 WIB, komunitas ibuhebatku.id digandeng oleh Pepsodent Dental Expert Center mengadakan Virtual Field Trip dengan narasumber yang sangat fun dan super keren. Beliau dokter gigi educator yaitu drg. Esti Rachma K.P, MM.

Gerbang zoom sudah mulai dibuka pukul 10:55 WIB meskipun peserta baru akan di admit Pukul 11:00 WIB. Begitu masuk ruangan zoom peserta disambut Bu drg Esti Rachma yang ramah dan murah senyum. Ada slece tentang Pepsodent di layar zoom.

Agha juga antusias mengikuti dan tidak sabar untuk segera mulai. Sikat gigi dan pasta gigi yang disiapkan tidak luput dari tangan kreatifnya.  🤭

Pukul 11:05  acara pun dimulai. Bu dokter yang bertindak juga sebagai host menyapa para peserta virtual Field Trip dengan ramah dan menyenangkan sehingga anak-anak pun antusias.

Bu founder Ibuhebatku.id yaitu mom Risty berhalangan hadir di awal acara jadi aku mewakili komunitas memberikan sambutan dan doa. Awlmaya sudah menyiapkan draft nya tetapi melihat anak-anak yang lucu dan menggemaskan membuatku tidak jadi membaca draft sambutan haha takut anak-anak bosan hihi.

Kata sambutan yang singkat dilanjutkan dengan doa pembuka. Bismillahirrahmanirrahim 

Setelah sambutan dan doa lalu mikropon kuserahkan kembali kepada Bu dokter. Perkenalan singkat mengenai Pepsodent Dental Expert Center yang berlokasi di Gandaria City. Sebelum pandemi memang banyak anak baik secara mandiri ataupun dari sekolah yang berkunjung dan belajar mengenai Gigi dan cara menyikat gigi yang benar.  Setelah pandemi maka acara field trip dilakukan secara Virtual.

Dimulai dengan edukasi untuk anak. Video sikat gigi bersama Nusa Rara mengingatkan anak-anak untuk menyikat gigi dan caranya yang benar.

Peragaan dari Bu dokter juga sangat mudah dicerna dan dipahami oleh anak. Jadi anak menjadi semakin paham nama gigi, jumlah gigi dan fungis dari giginya. 

Cara menyikat gigi depan, samping kiri kanan, gigi dalam atas dan bawah serta lidah semua dipraktekkan oleh anak-anak dengan sikat gigi yang sudah disiapkan mengikuti petunjuk Bu dokter melalu peraga.

Setalah itu mulailah mengedukasi para mom bagaimana membersihkan gigi dan mulut, cara berkumur dan manfaat penggunaan pemutih gigi maupun larutan pembersih mulut dan gigi. Semua dijelaskan melalui slide yang sangat mudah dipahami.

Selesai penjelasan dan pemaparan serta peragaan cara menyikat gigi, Bu dokter juga mengajak anak-anak untuk membersihkan tangan secara benar melalui peragaan dan nyanyian. O iya saat anak mau menyikat gigi juga bisa dilagukan supaya anak mau melakukan sikat gigi secara rutin. 

Lagu yang dicontohkan bu dokter yaitu : 

sikat gigi dua kali sehari.. 

pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.. 

pagi setelah makan dan malam sebelum tidur.. 

Anak-anak antusias dan mengikuti gerak dan lagu yang dicontohkan bu dokter. Masya Allah ❤️

Edukasi hari ini tadi sangat bermanfaat karena para mom juga dapat bertanya masalah gigi anaknya sehingga menjadi paham harus bagaimana ketika anak mengeluh sakit gigi ataupun mengapa gigi anak caries dan sebagainya seputar kesehatan gigi dan mulut.


Alhamdulillah setelah para mom yang bertanya puas dengan jawaban Bu dokter maka acara pun menjelang akhir. Diadakan foto bersama. Setelah sesi foto selesai kemudian mom Risty mempersilakan aku untuk memberikan kata penutup dan ucapan terimakasih. 


Alhamdulillah anak-anak suka dan mom juga semangat karena mendapat ilmu yang luar biasa hari ini.

Terimakasih Pepsodent Dental Expert Center dan komunitas Ibuhebatku.id

Tulisan oleh mbokne imam besar Masjidil Haram.





.

Komunitas pada awalnya bukanlah duniaku tetapi sejak Agha berusia 6 bulan waktu itu kumengenal mpasi di facebook. Bergabunglah aku dengan grup homemade Mpasi & cake for baby and kids. Dari sini aku mengenal grup AIMI dan Tumbang.

15 Juli 2017 grup homemade mpasi & cake for baby and kids mengadakanfamily gathering di Kebun Binatang Ragunan di area taman ria. Alhamdulillah banyak peserta yang ikut serta. Kopi darat yang sangat menyenangkan. Setelah acara selesai kemudian beberapa anggota masih tergabung di whatsApp grup famgath menjadi sharing ibu dan anak. Kemudian dari famgath itu sendiri terbentuk lagi grup whatsApp mommy kece and smart yang terdiri dari Sofiawati, Nita Kristiana, Arinta Bestari, Yona Astina, Ratna Daiturrahmah Darus, Amelia ulfa, Nely Hidayati, Siti Marfuah, Reni Marlina Tamba, Erna Yulianingsih, Tri Widyati, Vina, Yucca, Desta Liriana, Fanny Nurul, Rullyana, Ratna Al Fatih Destyana. Inilah cikal bakal perkenalanku dengan dunia komunitas.

Pada awalnya aku mengenal komunitas yaitu Ibu Profesional dan beberapa komunitas baby club dari wag mommy kece dan smart. Waktu itu keterkarikanku belum muncul untuk bergabung dengan ibu professional. Tertarik berkomunitas mulai ketika Amelia Ulfa membagikan flyer pendaftaran Gerakan bermain dan belajar (Binar). 

Bergabung di Binar bertemu dengan orang-orang yang semuanya tergabung di Ibu Profesional. Pelan namun pasti terbuka lebar pandanganku akan dunia luas bahwa seorang ibu bisa juga berdampak dan produktif lalu mendaftarlah diriku di komunitas yang dipimpin oleh Ibu Septi Wulandari dan Pak Dody M. 

1. Ibu Profesional = sampai saat ini memang aku belumlah mendapatkan kuliah karena kendala tehnis di awal penjurusan foundation delapan, foundation Sembilan dan baru di foundation sepuluh ini aku berhasil masuk ke Transcity harmony dan Bale pandang. Di masa transisi ini ternyata banyak juga ilmu yang kuperoleh. Pada waktu foundation juga sering dikatakan bahwa seorang ibu rumah tangga juga bisa produktif, berdampak dan berkarya. Intinya tetap mengedepankan kebutuhan dan mengutamakan suami dan anak. 

2. Ibuhebatku.id = Pada waktu di Gerakan Binar batch 4 aku mengenal mba Nida. Waktu itu kumelihat story wa nya tentang pendaftaran anggota ibuhebatku.id. kumendaftarkan diri dan masuk ke grup praseleksi. 

Saat praseleksi ini anggota yang aktif sharing, support, ngobrol dan bersedia menjadi narasumber atau moderator kuliah whatsApp akan segera lulus dan masuk grup utama. Dua minggu setelah di praseleksi yaitu 22 agustus 2020 akhirnya aku naik kelas dan masuk grup utama.

Awal masuk grup utama ternyata semua ramah dan menyambut para anggota baru dan tidak ada perbedaan senior maupun junior alias anggota lama atau baru. Sehari chat bisa antara 500-1000 apalagi jika pembahasan seru.

Bulan Desember 2020 menjadi awal aku keluar dari zona nyaman yaitu terpilih sebagai best month dan menjadi kandidat best mom 2020. Saat menjadi kandidat ini benar-benar melatih dan menempaku dan 9 kandidat lainnya. Menulis artikel, kampanye, membuat program dan menjadi bumin magang. Sebulan kami ditempa. Meskipun tidak menjadi best mom tetapi Alhamdulillah program yang kuajukan salah satunya menjadi program di wag utama yaitu Dunia anak. Dunia yang kugeluti dan sukai sejak membersamai agha bermain dan belajar.

Komunitas yang di founderi oleh Risty Indriani ini yang mengasahku juga di dunia kepenulisan, selain itu juga memberi kesempatan kepadaku menjadi narasumber di aplikasi Cakap. Menjadi moderator kulwap sudah merupakan ajang menambah jam terbang. Hingga akhirnya menjadi bumin di komunitas ini.

 

 4. Menjadi narsum di cakap mengenai steam dan dunia anak 

Kesempatan itu datang ketika aku menjadi kandidat bestmom 2020 kupilih tema dunia anak berdasarkan pengalaman dan berbinarku dengan agha. Alhamdulillah hal ini membuat aku terpilih untuk menjadi narasumber di aplikasi CAKAP. 

5. Menjadi narsum melalui streamyard di panggung ceria Transcity harmoni ibu professional mengenai bermain juga diperlukan oleh orang tua.

Berkat ilmu dari binar dan pengalaman bermain dengan Agha akhirnya kuberanikan diri untuk menjadi narasumber di acara panggung ceria. 

6. Menjadi admin dan tim materi binar. 

Awalnya keaktifan di wag binar batch enam. Ada penawaran dari bunda Setyorini selaku ketua binar yaitu menanyakan kesediaanku menjadi koordinator alumni binar batch enam. Kuterima tawaran itu. Alhamdulillah hasil kerja ku dan teman-teman koordinasi yaitu Teh Alinda dan bunda Utie mendapat apresiasi dari Founder binar yaitu bunda Nani Nurhasanah. 

Di binar batch delapan mulailah aku tergabung menjadi tim materi Binar. Pengalaman yang luar biasa karena di tim materi ini banyak ilmu yang bisa digali dari mba Mila dan Mba Artha. 

7. Menjadi pengisi cerita nabi live di instagram Gerakan Binar.

Bulan ramadhan bunda Setyorini menanyakan apakah ada dari anggota alumni untuk menjadi pengisi acara live di Instagram yaitu berkisah tentang Nabi. Aku pun bertanya kepada Agha dan kuceritakan program tersebut. Alhamdulillah agha bersedia dan sangat antusias. Masya allah jadi cerita buat kami.

8. Menjadi pengisi acara steam, diy dan host di zoominar playdate gerakan Binar.

Agha semakin tertarik dan berani menjadi pengisi acara sejak kuajak menjadi pengisi acara playdate Binar. Pada waktu itu membuat DIY pigura foto dari stik es cream. Alhamdulillah agha setuju kemudian malah menjadi ketagihan karena selalu bertanya kapan dia menjadi pengisi acara lagi. 

Kesempatan itu datang saat binar ikut merayakan hari raya idul Adha. Agha mengisi acara untuk membuat diy tentang domba yang terbuat dari kapas. Alhamdulillah agha juga antusias dan suka.

Saat binar mengadakan selebrasi karena selesainya challenge bermain selama 30 hari bersama anak, aku mengajukan diri untuk menjadi host. Ini untuk mengukur diriku sendiri beranikah aku? Aku yang terbiasa berada dibelakang meja dan dibelakang layar. Kuberanikan diri mengambil peran itu. Alhamdulillah bersama Teh Alinda sebagai partner host acara lancer dan kami kompak menjadi host.

Begitulah peranku, aku mencoba untuk produktif dan keluar dari zona nyaman. Memang sejak awal bertemu dengan para mentor dan peserta binar lainnya merupakan risky dari Allah. Tidak hanya anak saja yang berbinar tetapi bundanya juga ikut berbinar.

Binarnya Agha 

Aku mengenal binar pertama itu agha sudah berusia tiga setengah tahun. Sebelum mengenal gerakan bermain dan belajar ini, kami hanya bermain ya bermain saja. Intinya tanpa membersamai Agha dan hanya fisikku yang di dekatnya. Kadang berpikir pekerjaan belum selesai kadang sambil masak dan lain-lain. 

Saat ada materi di binar bahwa yang terpenting adalah orangtua terutama ibu hadir secara utuh dan hati juga hadir. Membersamai tidak hanya secara fisik tapi juga terlibat dan ikut bermain.

Sejak itu aku pun membersamai agha secara utuh hadir. Ternyata dampak ke agha luar biasa. Kebahagiaan dan keseruannya saat bermain bersamaku sangat terlihat jelas. Hal tersebut akhirnya menular kepadaku bahkan ke abi.

Aspek perkembangan agha Alhamdulillah semakin berkembang meskipun masih ada beberapa yang sampai saat ini masih harus dievaluasi dan ditingkatkan lagi.

Kebiasaan membacakan nyaring atau read aloud, membacakan buku, membiarkan agha memilih sendiri dan mengambil keputusan ternyata berdampak luar biasa. Memang sangat penting mengajarkan adab dan tauhid terlebih dahulu sebelum ilmu, hal ini juga menjadi perhatian serius aku dan abi. Kami read aloud ataupun memberikan contoh nyata supaya Agha lebih mengenal dan dapat menerapkan dalam kehidupannya mengenai adab.

Memang untuk pembiasaan itu seperti ibadah, adab sopan santun, bertamu, menjamu tamu, adab terhadap orang tua dan kemandirian serta emosi harus lebih ditingkatkan lagi mengingat usia se Agha ini yang mulai bisa terpengaruh oleh lingkungan.


 11. Tubuh yaitu mengenai anggota tubuh manusia. Ide bermain ini meliputi membuat saltdough atau playdough dibentuk menjadi organ dalam perut, membuat cara kerja bernafas menggunakan sedotan dan plastik atau balon, mengenalkan huruf dengan menunjuk gambar anggota tubuh dan masih banyak ide bermain lainnya. 
12. Kesehatan untuk melatih anak menjadi paham akan kesehatan dan berperilaku sehat. Ide bermainnya dapat berupa : olahraga, mencuci tangan (DIY), mengenalkan fungsi p3k, cara mengobati luka ringan, memakai masker jika keluar rumah, membuat masker dari tissue, isi piringku, apa minumanku, mengupas telur dan penjelasan kandungan gizinya dan masih banyak ide bermain lainnya.

Masih banyak tema yang bisa di gali untuk mengembangkan aspek perkembangan anak disesuaikan dengan usia anak juga.

Reward Binar

Awalnya di batch satu gerakan bermain dan belajar ini diapresiasi setiap minggunya. Jadi selesai satu tema selama tujuh hari maka di hari Senin berikutnya sudah mendapatkan sertifikat kemudian melanjutkan tema berikutnya. Setelah selesai 3o hari maka mendapatkan sertifikat menyelesaikan challenge.

Kemudian di batch dua dan seterusnya peraturan berubah yaitu apresiasi diberikan dalam satu bulan atau yang berhasil menyelesaikan challenge. Selain itu juga keaktifan dan kesesuaian dengan tema sangat diperhitungkan.

Mulai batch empat ada reward berupa hadiah dari sponsor untuk peserta challenge yang menyelesaikan challenge selama tigapuluh hari dan aktif di whatsApp grup. Yaitu Outstanding performance. 

Umtuk batch lima dilakukan sistem berbayar hal ini dilakukan supaya banyak peserta yang lebih konsisten menyelesaikan challenge. Jadi untuk pemberian hadiah sebagai bentuk apresiasi lebih mantul lagi.

Batch enam Alhamdulillah karena menyandang gelar outstanding performance maka aku mendapatkan hadiah berupa pelatihan trainer read aloud bersama Bu Roosie Setiawan penggagas read aloud di Indonesia. Masya Allah.

Pelatihan calistung juga aku dapatkan sebagai apresiasi dari gerakan binar. Belajar bagaimana mengenalkan konsep dan cara mengajarkan kepada anak mengenai calistung yaitu membaca, menulis dan menghitung. 

Untuk batch delapan yang baru saja selesai di bulan Agustus 2021 alhamdulillah masih outstanding performance. Kerennya lagi di batch ini ada selebrasi yang diisi oleh narasumber mengenai crafting yang masya Allah keren habis yaitu bunda morinta. Selain itu juga ada pembekalan materi yang narasumbernya ahli dibidangnya. 

Benar- benar membuat berbinar bergabung di binar ini.

Binarku dimulai dari Binar 

Seorang ibu rumah tangga sepertiku memang penuh dengan rutinitas domestik dan dunia anak. Suatu hari pemateri di binar mengatakan bahwa ibu pun bisa produktif dan kreatif. Keluarlah dari zona nyaman. Untuk itulah aku pun mulai merangkak keluar dari zona nyamanku.

1. Menjadi moderator kulwap di wag Binar. Awalnya mba Nida zukhaira menawarkan ke grup siapa yang bersedia menjadi moderator kulwap. Aku awalnya ragu kemudian kuhubungi secara pribadi mba Nida untuk menanyakan jobdesk dan bagaimana sebagai moderator kulwap. Akhirnya kumantapkan hati dan kumelamar menjadi moderator. Alhamdulillah gaya moderatorku disukai meskipun aku sadar bahwa Allah yang memudahkan dan Allah yang menutupi kekuranganku. Disinilah cikal bakal aku menjadi moderator.

2. Menjadi moderator kulwap diluar Binar. Untuk menambah jam terbang ceile. Aku mengajukan diri untuk menjadi moderator di kulwap Ibuhebatku.id bersama partner moderator mom Feby sedangkan narasumbernya adalah Bidan Evy Brina.

3. Bergabung di Gerakan Binar Menulis. Awalnya aku ikut kuliah whatsApp yang diadakan oleh sebuah komunitas mengenai menulis akan tetapi masih belum membuatku tertarik karena merasa mengarang saat pelajaran Bahasa Indonesia saja ku tak mampu alias mentog. Kemudian ada kulwap hexagon city mengenai Mahir menulis apapun dan disaat yang sama ada tawaran di grup binar yaitu yang minat menjadi penulis di buku Binar yang dibimbing langsung oleh founder Buku Langka yaitu Kang Muvti. Semakin tercerahkan mengenai seluk beluk dunia menulis serta paham juga bahwa istilah mentog alias kehabisan ide itu bukanlah kendala. Selain itu juga dikatakan bahwa setiap orang bisa menjadi penulis. Menulis ya menulis saja. 

Menulislah dengan hati karena yang dituliskan oleh hati akan diterima oleh hati. Kalimat-kalimat motivasi itu semakin membuatku penasaran akan dunia kepenulisan sehingga aku pun tergerak untuk menggoreskan penaku. 

Aku pun tergabung dalam Penulis ibu hebatku dan KMO. Kemudian kenallah aku dengan dunia blogger dan KLIP yaitu Kelas Literasi Ibu Profesional.

4. Menjadi narsum di cakap mengenai steam dan dunia anak

5. Menjadi narsum melalui streamyard mengenai bermain juga diperlukan oleh orang tua.

6. Menjadi admin dan tim materi binar

7. Menjadi pengisi cerita nabi live di instagram Gerakan Binar.

8. Menjadi pengisi acara steam, diy dan host di zoominar playdate gerakan Binar

bersambung 

Aku berkenalan dengan Binar pada November 2019. Perkenalanku dimulai dari flyer yang dibagikan oleh mba Amelia Ulfah di grup whatsApp Mommy Kece dan Smart. Awalnya karena penasaran kok bermain sekaligus belajar dan ada challeng bermain selama 30hari bersama anak.

Penasaran itupun menggiringku untuk mendaftar gerakan Binar. 15 November 2019 aku terdaftar di Gerakan Binar Batch 1. Ternyata saat mulai anggotanya mencapai 80 an orang. Selain ada challenge yang membuatku semakin takjub adalah peserta dibekali materi sebelum challenge. 

Materi pun disampaikan oleh expert yang tidak sembarangan. Sebagian besar memang lulusan dari Ibu professional. Founder gerakan Binar yaitu Bunda Nani Nurhasanah saat pemaparan materi menyatakan bahwa : bukan anak yang butuh bermain dengan kita tetapi kitalah yang butuh bermain bersama anak. Kemudian slogan : semua murid semua guru. Kedudukan sama masya Allah. Banyak ilmu baru yang aku pelajari saat bergabung di binar ini. 

Materi yang disampaikan pun tidak hanya yang berhubungan dengan bermain secara fisik saja tapi juga tentang mental anak, adab, tauhid, sosial, serta bagaimana membangun dan mengetahui karakter anak, bakat dan minat. Masya Allah. Bertabur ilmu dan semua itu baru aku tahu bisa diajarkan juga saat bermain dengan anak.

Setelah materi yaitu challenge 30 hari yang terbagi dalam empat tema dengan pemberian apresiasi setiap minggunya. Awalnya aku belum paham harus apa dan bagaimana. Kemudian di grup terbuka untuk diskusi dan berbagi ide bermain. Sehingga semua peserta menjadi paham. 

Selain materi di atas yang membuat semakin yakin untuk mengikuti challenge adalah adanya kurikulum yang bisa kita jadikan acuan. Ada yang mengacu ke Montessori atau STPPA. Dalam stppa ini ada aspek perkembangan yang di kaitkan dengan usia anak. Jadi banyak aspek yang bisa dikembangkan anak berdasarkan aspek perkembangan. 

Adapun aspek perkembangan anak ini adalah : (sumber : Perkembangan anak usia dini oleh Nurfadilah, M.Psi.,Psikolog)

1. Agama dan moral : fokus pengembangan aspek moral adalah pada pembentukan perilaku yang mulia dan bermoral tinggi yang dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai yang berkaitan dengan keimanan, rasa kemanusiaan, hidup bermasyarakat dan bernegara. Ruang lingkupnya meliputi : mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, sopan, suka menolong, sportif, dan toleransi atau menghormati agama lain.

2. Motorik  : ini berhubungan dengan pengembangan otot-otot dan koordinasi anggota tubuh. Motorik ini sendiri meliputi motorik kasar atau fisik dan motorik halus.

Motorik kasar berhubungan dengan fisik yaitu kaki

Motorik halus berhubungan dengan tangan untuk memperkuat otot tangan dan koordinasi tangan dan mata.

3. Kognitif : kemampuan ini mempengaruhi semua kegiatan pembelajaran anak karena mereka dapat mengamati, membedakan, meniru, membuat pengelompokka, memecahkan masalah dan berpikir logis.

4. Bahasa : selain berbicara, seorang anak mampu menunjukkan bahasa yang diawali dengan gambar coretan hingga mampu merangkai kalimat secara tertulis sesuai dengan usia anak.

5. Seni : meliputi bernyanyi, mewarnai, crafting.

6. Sosial meliputi : kemandirian, emosi dan sosialisasi.

Aspek perkembangan itu bisa kita dapat atau kita kembangkan dari bermain. Banyak ide bermain yang bisa dilakukan yang disesuaikan dengan usia anak. Gerakan binar juga mengajarkan bagaimana membuat jurnal dan lesson plan juga lho. Jadi kita dapat melihat dan menilai kemampuan anak sampai dimana dan perlu pengembangan lebih jauh di bagian apa selain itu dari jurnal ini juga kita dapat mengetahui bakat dan minat anak. 

Bersambung yaaaaa

 

Aku berkenalan dengan Binar pada November 2019. Perkenalanku dimulai dari flyer yang dibagikan oleh mba Amelia Ulfah di grup whatsApp Mommy Kece dan Smart. Awalnya karena penasaran kok bermain sekaligus belajar dan ada challeng bermain selama 30hari bersama anak.

Penasaran itupun menggiringku untuk mendaftar gerakan Binar. 15 November 2019 aku terdaftar di Gerakan Binar Batch 1. Ternyata saat mulai anggotanya mencapai 80 an orang. Selain ada challenge yang membuatku semakin takjub adalah peserta dibekali materi sebelum challenge. 

Materi pun disampaikan oleh expert yang tidak sembarangan. Sebagian besar memang lulusan dari Ibu professional. Founder gerakan Binar yaitu Bunda Nani Nurhasanah saat pemaparan materi menyatakan bahwa : bukan anak yang butuh bermain dengan kita tetapi kitalah yang butuh bermain bersama anak. Kemudian slogan : semua murid semua guru. Kedudukan sama masya Allah. Banyak ilmu baru yang aku pelajari saat bergabung di binar ini. 

Materi yang disampaikan pun tidak hanya yang berhubungan dengan bermain secara fisik saja tapi juga tentang mental anak, adab, tauhid, sosial, serta bagaimana membangun dan mengetahui karakter anak, bakat dan minat. Masya Allah. Bertabur ilmu dan semua itu baru aku tahu bisa diajarkan juga saat bermain dengan anak.

Setelah materi yaitu challenge 30 hari yang terbagi dalam empat tema dengan pemberian apresiasi setiap minggunya. Awalnya aku belum paham harus apa dan bagaimana. Kemudian di grup terbuka untuk diskusi dan berbagi ide bermain. Sehingga semua peserta menjadi paham. 

Selain materi di atas yang membuat semakin yakin untuk mengikuti challenge adalah adanya kurikulum yang bisa kita jadikan acuan. Ada yang mengacu ke Montessori atau STPPA. Dalam stppa ini ada aspek perkembangan yang di kaitkan dengan usia anak. Jadi banyak aspek yang bisa dikembangkan anak berdasarkan aspek perkembangan. 

Adapun aspek perkembangan anak ini adalah : (sumber : Perkembangan anak usia dini oleh Nurfadilah, M.Psi.,Psikolog)

1. Agama dan moral : fokus pengembangan aspek moral adalah pada pembentukan perilaku yang mulia dan bermoral tinggi yang dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai yang berkaitan dengan keimanan, rasa kemanusiaan, hidup bermasyarakat dan bernegara. Ruang lingkupnya meliputi : mengenal agama yang dianut, mengerjakan ibadah, berperilaku jujur, sopan, suka menolong, sportif, dan toleransi atau menghormati agama lain.

2. Motorik  : ini berhubungan dengan pengembangan otot-otot dan koordinasi anggota tubuh. Motorik ini sendiri meliputi motorik kasar atau fisik dan motorik halus.

Motorik kasar berhubungan dengan fisik yaitu kaki

Motorik halus berhubungan dengan tangan untuk memperkuat otot tangan dan koordinasi tangan dan mata.

3. Kognitif : kemampuan ini mempengaruhi semua kegiatan pembelajaran anak karena mereka dapat mengamati, membedakan, meniru, membuat pengelompokka, memecahkan masalah dan berpikir logis.

4. Bahasa : selain berbicara, seorang anak mampu menunjukkan bahasa yang diawali dengan gambar coretan hingga mampu merangkai kalimat secara tertulis sesuai dengan usia anak.

5. Seni : meliputi bernyanyi, mewarnai, crafting.

6. Sosial meliputi : kemandirian, emosi dan sosialisasi.

Aspek perkembangan itu bisa kita dapat atau kita kembangkan dari bermain. Banyak ide bermain yang bisa dilakukan yang disesuaikan dengan usia anak. Gerakan binar juga mengajarkan bagaimana membuat jurnal dan lesson plan juga lho. Jadi kita dapat melihat dan menilai kemampuan anak sampai dimana dan perlu pengembangan lebih jauh di bagian apa selain itu dari jurnal ini juga kita dapat mengetahui bakat dan minat anak. 

Bersambung ya gaes




Basahnya Netra Bapak

Oleh : Agung Handayani

Ramadan kali ini sama tetapi berbeda bagi keluargaku dan mungkin juga keluarga lain. Pandemi covid 19 yang menyebabkan kondisi ekonomi di seluruh dunia terkena dampaknya. 

Warung Rama ,itulah nama usahaku, meskipun masih ada pembeli tetapi tidak seramai seperti Ramadan sebelumnya. Tempat keluargaku menggantungkan hidup sehari-hari ini menjual sembako. Tiba-tiba ada yang bergetar di saku celana tanda ada telepon masuk ke gawaiku. Kumerogoh saku celana dan mengambil handphone. 

"Assalamualaikum Ram, bagaimana kamu mudik kan Le?" tanya bapak.

Aku hampir lupa kalau bapak memintaku pulang kampung setelah Ramadan tahun kemarin tidak menemui orang tua yang sangat kurindukan itu.

"Waalaikumussalam, Insyaallah Pak, doanya ya semoga kami bisa mudik," sahutku sambil berpikir tabungan yang belum cukup untuk biaya perjalanan.

"Aamiin. Bapak dan ibu selalu doakan. Ya sudah, salam buat Rina dan cucu-cucu Kakung ya," bapak pun menutup teleponnya.

Aku termangu. Ya Allah, bagaimana ini? Uang untuk pulang kampung belumlah cukup dan warung juga lagi sepi pembeli. 

Di rumah.

Aku sedang melamun ketika Rina, istriku, mengantarkan secangkir kopi hitam kesukaanku. Wanita berjilbab ini memperhatikanku. Sejak pulang dari warung memang aku lebih banyak diam. 

"Ada apa Mas?" tanya Rina.

"Bapak minta kita mudik. Toko lagi sepi dan tabungan belum cukup, Dik," ceritaku, "Aku bingung."

"Ya sudah Mas saja yang mudik, atau sebelum lebaran saja Mas jadi lebih murah harga tiket bus nya." Rina memberikan solusi.

"Bapak maunya kita semua pulang, Dik. Ah bapak tidak tahu apa keadaan lagi begini juga memaksa mudik." 

"Astaghfirullah, istigfar Mas." Aku pun masuk ke kamar meninggalkan Rina.

Di dalam kamar aku termenung di depan jendela. Tatapanku jauh ke kampung halaman. Wajah Bapak dan Ibu menari-nari di pelupuk mataku. Sebenarnya aku rindu untuk pulang tetapi rasa malu sedang menyergapku begitu kuat. Minder dengan teman-teman sekolah dulu yang prestasi akademis mereka berada di bawahku tetapi sekarang kehidupan dan pekerjaan mereka jauh di atasku.

Benar kata istriku bahwa aku bisa pulang sendiri meskipun bapak meminta Rina dan anak-anak juga ikut tetapi perasaan rendah diriku lebih merajai hati dan meruntuhkan harga diri. Aku ingat perkataan seorang teman di grup sekolah kalau Rama orang sukses kerja di Ibukota dan yang lain membalas dengan kalimat lebih menohok lagi yaitu sudah jelaslah karena Rama kan langganan rangking satu. 

Ah, seandainya kalian tahu bagaimana aku di Ibukota yang hanya penjual sembako jerit batinku.

H-5 lebaran 

"Mas, Bapak telepon." Rina menyerahkan handphone kepadaku.

Aku menerima handphone itu dengan malas, "Assalamualaikum, ya Pak?" 

"Le, sudah beli tiket belum? Pak Karto, tetangga sebelah, anaknya mudik naik bus bawa surat hasil test antigen. Alhamdulillah tadi pagi sudah sampai sini. Pak Karto tadi cerita," bapak langsung memberondongku. "Bagaimana Ram?"

"Belum tahu Pak," sahutku malas. "Nantilah kupikirkan lagi."

"Sudah hampir lebaran Ram. Cepat diurus syarat-syarat untuk surat di jalan supaya bisa mudik." 

"Pak, Bapak tahu tidak sih kalau mengurus surat-surat itu butuh biaya dan harus antri berjam-jam, siapa nanti yang jaga toko? Bapak maksa banget sih!" Bentakku. "Sudahlah Pak! Wassalamu'alaikum." Aku menutup telepon.

Rina kaget mendengar aku bicara dengan emosi ke bapak. Wanita cantik itu menghampiriku.

"Astaghfirullah, Kamu kenapa Mas bicara sama Bapak kok pakai emosi segala?" tanya Rina.

"Diam kamu!" hardikku sambil berlalu.

Rina pun istigfar berkali-kali. Air mata sudah membanjiri mata indahnya.

Sama dengan keadaan seorang laki-laki tua yang sedang duduk terdiam di gubuk tengah sawahnya yang hijau segar, puluhan kilometer dari Ibukota Jakarta, netra orang tua itu basah. Selama ini belum pernah sesedih ini akibat perkataan anaknya, ya beliau adalah bapakku.

Dua hari kemudian..

Aku masih asyik bercengkrama dengan lamunanku. Bagaimana kabar bapak ya? apa beliau marah? kenapa bapak tidak menelepon lagi dua hari ini untuk menanyakan apa aku jadi mudik atau tidak? bapak tidak mungkin sakit hati dengan perkataanku waktu itu. Rina pasti salah.

Teriakan pembeli menghentikan lamunan, aku pun melayaninya. Alhamdulillah hari ini berbeda dengan hari-hari kemarin mungkin karena mendekati lebaran jadi orang-orang mulai persiapan untuk merayakan hari nan Fitri itu.

Menjelang magrib aku sudah sampai rumah. Rina menyambutku seperti biasa. Istri salihah ini tidak berubah sikap meskipun akhir-akhir ini aku sering bernada tinggi setiap dia menyinggung perkataanku kepada bapak. Anak-anak sudah siap di meja makan ketika aku selesai mandi. 

Adan magrib berkumandang tanda berbuka puasa bagi umat Islam yang sedang menjalankan ibadah puasa. Selesai memenuhi hak jasmani kami dengan makan kurma dan minum air putih, aku dan keluarga pun menunaikan salat magrib. Belum selesai berzikir ketika gawaiku berbunyi. 

"Assalamualaikum Mas," ternyata adikku yang menelepon, "Mas, Bapak sakit. Beliau selalu mengigau menyebut namamu. Mata bapak juga selalu basah oleh air mata." 

"Astaghfirullah. Bapak kenapa Dik? Bapak sakit apa?" aku mulai panik.

"Belum tahu Mas, sekarang bapak lagi ditangani dokter," kata adikku.

Badanku langsung lemas. Ingatanku kembali ke hari terakhir bapak meneleponku. Ya Allah aku tidak menyangka bapak sesedih itu dengan kalimatku waktu itu. Padahal dulu bapak biasa saja jika adu argementasi bahkan sampai aku bentak sekalipun. Batinku sambil menutup wajah dengan kedua tanganku. Airmata pun mengalir dari sudut mataku. Pelukan hangat Rina membangunkanku dari perasaan bersalah yang teramat sangat. Aku menyesal sekali kenapa waktu itu sampai bicara dengan nada tinggi ke bapak. 

Orang tuaku hanya kangen padaku. Kenapa rasa minder dan rendah diri kepada teman-teman menutup dan merajai mata batinku. Astaghfirullah. Aku kembali menangis menyesal telah menyakiti hati bapak, teriakku dalam diam. Selama ini belum pernah aku melihat netra bapak mengeluarkan airmata.

Rina memintaku segera ke Bandara untuk membeli tiket dan test genose, sebagai syarat perjalanan naik pesawat. Wanita cantik itu juga sudah menyiapkan koper dan menyerahkan amplop berisi uang kepadaku. Tabungannya dari hasil menyisihkan sisa uang belanja selama 10 tahun kami berumah tangga. Kupeluk Rina sambil minta maaf karena sikapku akhir-akhir ini.

Aku pun berangkat ke Bandara.

Begitu sampai di kampung halaman, aku langsung ke rumah sakit tempat bapak dirawat.  

Mataku tertegun melihat sesosok lelaki tua yang kurus tak berdaya terbaring lemah di sudut kamar rumah sakit. Ya Allah betapa jahatnya aku kepada bapak. Mataku sudah basah oleh airmata ketika mendekati bapak yang harus merasakan sakitnya ditusuk jarum infus.

"Pak, ini Rama," ucapku sambil memegang tangan bapak dan menatap wajah tua itu. Ya Allah netra bapak basah. Kata adikku airmata beliau selalu mengalir, dokter pun tidak tahu penyebabnya. 

Mata tua itu terbuka, "Rama? Benarkah ini Kamu?" lirih suara bapak.

"Iya Pak. Ini Rama," jawab Rama sambil memeluk tubuh bapaknya erat. 

"Aku menyesal berkata dengan emosi waktu itu ke Bapak hanya karena minder dengan teman-teman. Maafkan aku, Pak." 

"Bapak sudah memaafkan Kamu. Maafkan Bapak ya karena memaksamu untuk pulang." Kata bapak ditelingaku.

"Rama?" tiba-tiba suara wanita tua yang sudah sangat familiar yang mengandungku 9 bulan 10 hari memanggil namaku dengan ragu.

"Ibuuu," aku pun memeluk kemudian bersimpuh di kaki ibu, "Maafkan aku, Bu, karena perkataanku waktu itu telah melukai perasaan bapak begitu dalam."

"Bapak dan ibu sudah memaafkanmu sebelum kamu minta. Ram, mungkin Kamu heran kenapa bapak bisa terluka dengan kalimatmu di telepon. Sedangkan dulu jika kalian berdebat bekiau biasa saja meskipun Kamu bicara dengan nada tinggi." Ibu mengajak Rama untuk duduk. 

"Tanpa kamu ketahui, sebenarnya bapak sedih dan kadang menangis tapi tangisannya bercampur rasa bahagia. Ya bahagia karena kamu tumbuh menjadi anak yang pintar dan punya pendirian. Tidak menyesal bapak banting tulang bekerja di sawah dan juga menjadi buruh bangunan. Kamu tidak tahu kan kalau bapak menjadi kuli? Itu semua beliau kerjakan supaya Kamu bisa mengenyam pendidikan tinggi." Ibu menghela nafas.

"Setiap selesai berdebat denganmu bapak selalu mengatakan tidak apa-apa Rama tadi bicara dengan nada tinggi, itu karena dia teguh pada pendiriannya. Bapak selalu bangga padamu. Rindu berdebat denganmu. Tidak pernah mempermasalahkan apapun pekerjaanmu. Beliau malah bangga karena kemandirianmu. Kamu bos untuk dirimu sendiri. Engkau menjadi kepala semut bukan menjadi ekor gajah seperti teman-temanmu yang lain." 

Astaghfirullah. Aku benar-benar menyesal telah menggantikan kerinduan bapak dengan rasa minderku. Ya Allah sembuhkan Bapak aamiin, doaku dalam sujud di sepertiga malam dan salat tobatku. 


--------+++++---------


Agung Handayani yang biasa di sapa agung atau hanie, seorang ibu rumah tangga yang saat ini sedang belajar di dunia penulisan untuk menggiatkan literasi. Karya nya yang sudah dibukukan yaitu : Ikhlas Tanpa Tapi (buku antologi Foto Terindah), Menabung Rindu (buku antologi Home Sweet Home) dan Buku antologi Kelana Maaf. Memasuki dunia literasi untuk keluar dari zona nyaman, berkarya, berdampak dan bermanfaat, disamping menjalankan perannya sebagai istri, membersamai anak, trainer read aloud, koordinator Alumni Binar dan aktif di komunitas @ibuhebatku.id

 

Binar challenge batch 8 ( Ummi dan Agha)

Alhamdulillah challenge Gerakan Binar batch 8 berakhir tanggal 31 Agustus 2021. Intinya memang bagaimana anak berproses, tumbuh dan berkembang serta meningkat aspek perkembangannya.

Kita dapat melihatnya dari jurnal yang kita buat saat anak bermain. Aspek perkembangan itu antara lain : kognitif, motorik halus dan kasar, fisik, bahasa, seni, sosial, moral dan agama. Yap. Semua dapat kita asah melalui bermain. 

Bermain yang dapat mengembangkan aspek perkembangan anak sesuai stppa yang disesuaikan dengan usianya merupakan tantangan tersendiri dan membutuhkan kreativitas untuk menggali ide bermain. 

Saatnya untuk merefleksi hasil bermain dengan Agha selama mengikuti challenge 30 hari bermain. 

Hal menarik yang dialami selama 30 hari bermain bersama anak :

1. Jika percobaan misalnya steam itu berhasil, Agha akan teriak yey yey yey kemudian bilang mi besok mau lagi buatnya.

2. Bahan yang ummi siapkan selalu ditanyakan dulu ke Agha jadi dia terlibat dan inisiatif atau kasih ide 

3. Agha bermain itu serius haha jadi benar-benar larut dalam permainan. Melihat perubahan-perubahan ekspresinya itu momen yang tak terlupakan

4. Ummi membuat jurnal Agha bermain jadi kata Agha ummi Bu guru hihi. Dengan jurnal ini jadi ummi tahu bagaimana perkembangan Agha dan apa yang harus di perbaiki, ditingkatkan atau dirubah jenis dan bahan permainannya.

Perubahan positif apa yang dialami bunda dan ananda :

1. Alhamdulillah bonding antara ummi, abi dan Agha semakin erat.

2. Agha menjadi lebih interaktif, kreatif dan aspek perkembangan anak juga terasah dan meningkat sesuai usia dan STPPA

3. Dari batch 2 bermain dengan Agha itu menjadi me time buatku, Alhamdulillah sampai sekarang juga masih menjadi me time karena aku ikut bahagia dan larut dalam permainan dengan Agha.

4. Aku menjadi semakin tertantang karena Agha yang selalu bertanya main apa dan buat apa.

Tantangan  yang dirasakan saat challenge dan cara mengatasinya :

1. Mood Agha 

2. Manajemen waktu

3. Bahan yang terbatas 

4. Manajemen gadget

Bagaimana mengatasinya ?

A. Mood Agha :

1. Penuhi kebutuhan Agha seperti makan, minum, cukup tidur, udah mandi, udah mainan sendiri. 

2. Tanya Agha mau main sesuai tema atau yang sudah direncanakan itu kapan? 

Misalnya Agha tetap tidak mau maka tukar jadwal lesson plan. 

3. Memodifikasi permainan sesuai dengan yang Agha sukai saat itu.

B. Manajemen Waktu 

1. Mencoba bangun lebih awal

2. Mengerjakan pekerjaan domestik tepat waktu atau lebih awal.

C. Bahan yang terbatas

Jadi memanfaatkan bahan yang ada tanpa mengurangi hasil yang ingin dicapai yang penting prosesnya misalnya printable karena tidak bisa print maka di salin dengan tulisan tangan atau digambar sendiri.

D. Manajemen gadget

Ada waktu yang diatur di manajemen waktu kapan saatnya menggunakan gadget supaya bisa fokus ke Agha dan jika memungkinkan mengambil gambar atau video sebelum atau setelah selesai. Biasanya aku ijin dulu ke Agha. 

Hal apa yang membuat bunda bahagia bermain dengan anak :

1. Melihat ekspresi Agha saat bermain yang berubah-ubah. Lucu gitu hihi.

2. Agha tertawa dan bahagia saat bermain 

3. Agha banyak respon dan bertanya 

4. Agha nagih main dengan ummi 

Rencana tindak lanjut setelah selesai challenge 30 hari bermain bersama anak :

1. Meneruskan bermain sesuai tema dan mengulang lagi yang belum optimal dan yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan lagi seperti yang tertulis di jurnal bermainnya 

2. Tetap membersamai Agha dan semakin kreatif supaya Agha lebih tertarik lagi. 

Demikianlah releksi gerakan binar yang membuat ummi dan Agha semakin berbinar.(AH)

By : mbokne imam besar Masjidil Haram 

Airmata sudah mengering ketika Siska datang ke rumah ini untuk menemuiku. Seperti biasa gadis cantik dengan keanggunan khas gadis Solo itu membawakan serabi Notosuman kesukaanku. Jilbabnya yang panjang sampai lutut menambah kecantikan dan keanggunannya.
Tanpa basa basi dia langsung saja nyelonong masuk kamarku meskipun salam tetap dia ucapkan.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Apa disini ada orang? Sepi banget nih kamar." 
"Waalaikumussalam. Ga ada orang. Dah sana pulang." Usirku sambil geserin badan karena Siska ikut tiduran di ranjangku.
"Habis nangis ya? Sore yang cerah begini kenapa membuat mendung di hatimu neng?' 
Pertanyaan Siska membuat airmataku kembali mengalir deras.
"Hei girl! Ada apa?" Tanyanya prihatin.
Meskipun aku tahu gadis cantik itu pasti bisa menebak mengapa airmataku mengalir sore ini.
Setelah puas menangis, kuteguk minuman yang disodorkan Siska. 
"Terimakasih ya."
"Iya. Kenapa? Sudah siap cerita belum?" tanya Siska.
"Kita makan serabi dulu ya. Lapar nih." Ujarku sambil memasukkan serabi yang masih hangat itu ke dalam mulutku.
Siska pun ikut mengambil serabi kemudian menggulung dan memasukkan ke dalam mulutnya. 
Kami makan dalam hening.
***
Kupejamkan mata mengingat kejadian hari ini tadi. Lalu mengalirlah cerita itu.
Siska hanya diam mendengarkan. Itulah yang Kusuka dari sahabatku ini. Dia tahu kapan saatnya bicara dan kapan saatnya hanya mendengarkan karena kadang manusia hanya butuh didengarkan. 
***
Aku tinggal di rumah tanteku sejak kuputuskan untuk melanjutkan kuliah di salah satu universitas swasta yang terkenal di kota Budaya ini. Awalnya mau kontrak rumah atau kos saja disekitar kampus.
Kedatangan adik kandung ibu ke rumah nenek yang merubah rencanaku.  Bapak dan ibu awalnya setuju aku kos tetapi tante membujuk mereka supaya aku tinggal di rumahnya.
Nenek langsung setuju karena memang rumah tante dekat kampus jadi menghemat biaya juga.
Akhirnya bapak dan ibu pun setuju.
Sejak hari itu aku resmi tinggal di rumah tante. 
***
Awalnya memang menyenangkan tinggal di rumah ini. Semuanya berubah sejak setengah tahun yang lalu lebih tepatnya sejak ibu mertua tanteku ikut tinggal di rumah ini.
Jadi selain aku menjaga Alika, 
 sepupuku yang berumur tiga tahun sepulang kuliah, ku juga membantu tante merawat ibu mertuanya.
Perbedaan demi perbedaan semakin sering mencuat. Bahkan ibu mertua tanteku selalu ikut campur dalam urusan rumah tangga bahkan urusanku pun tak luput dari incaran.
Benturan demi benturan karena watakku yang keras versus kerasnya hati neneknya Alika.
Seperti hari ini tadi. Setelah mengikuti salah satu mata kuliah by zoom meeting pagi, aku ke dapur untuk masak karena tante dan om serta Alika sedang ada acara. 
Bahan untuk dimasak sudah disiapkan tanteku jadi tinggal kumasak saja.
Saat masakan selesai kuhidangkan di meja makan dan menyiapkan sendiri di piring dan mangkuk kecil untuk ku antar ke kamar neneknya Alika. 
Saat ku taruh di meja dekat ranjang, neneknya Alika sudah melengos. Aku diam saja. Tidak mau terpancing. 
"Nasi keras dikasih nenek. Tantenu itu memang tidak bisa beli beras yang enak? Atau karena kamu tinggal di sini jadi menambah beban anakku. Beli beras tuh yang pulen jadi nasinya enak dan empuk." Nenek terus saja mengomel. 
"Ni juga sayur apaan. Nenek tidak selera. Belikan nenek ayam panggang di warung Padang samping kantor polisi." Nenek menyuruhku.
"Nek, kalau aku ke warung Padang lalu nenek di rumah sama siapa?" 
"Bilang saja kamu tidak mau. Dasar malas. Bisanya hanya numpang saja. Mana barangnya banyak lagi."
Ku diam lalu beranjak.
"Orang tua belum selesai ngomong sudah main pergi saja. Dengarkan orang tua ngomong,"
Aku masih bisa menahan diri kemudian masuk kamar untuk wudhu lalu menegakkan salat dhuha 8 rekaat.

Bersambung--





Di era globalisasi dan tehnologi yang semakin maju kadang membuat orang tua merasa tidak perlu untuk mengajarkan kemandirian anak sejak dini. Padahal itu sangat penting karena tidak hanya berguna untuk anak saat ini tetapi sampai anak itu dewasa.

Memang orangtua akan lebih direpotkan dan menambah pekerjaan akan tetapi saat anak bertambah usia maka hal tersebut akan mengurangi pekerjaan orang tua lho.

Pengertian kemandirian

Steinberg dalam buku Adolescene (2002) menyebutkan pengertian kemandirian adalah kemampuan remaja dalam berpikir, merasakan dan membuat keputusan secara pribadi berdasarkan diri sendiri dibandingkan mengikuti apa yang orang lain percayai. Kemandirian sering disejajarkan dengan kata independence meskipun sebenarnya ada perbedaan tipis dengan autonomy. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kemandirian diartikan dengan hal atau keadaan seseorang dapat berdiri sendiri atau tidak bergantung kepada orang lain. Artinya kemandirian adalah kesiapan dan kemampuan individu untuk berdiri sendiri yang ditandai dengan mengambil inisiatif. Selain itu mencoba mengatasi masalah tanpa meminta bantuan orang lain, berusaha dan mengarahkan tingkah laku menuju kesempurnaan.(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pengertian Kemandirian, Tahap Perkembangannya dan Faktornya", Klik untuk baca: https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/02/190000869/pengertian-kemandirian-tahap-perkembangannya-dan-faktornya?page=all.Penulis : Serafica Gischa Editor : Serafica Gischa)

Pentingnya mengajarkan kemandirian sejak dini

 

Mengapa penting sekali mengajarkan kemandirian kepada anak sejak usia dini? Karena tidak selamanya orang tua akan mendampingi anak. Selain itu untuk mengajarkan anak akan tanggung jawab dan jika kemandirian ini sudah ditanamkan sejak dini maka anak akan lebih mudah dalam menjalani kehidupannya, bertanggungjawab, emosinya lebih stabil, kreatif dan inisiatif.

Menurut ustadz Maulana bahwa anak bukanlah bos untuk itulah perlunya mengajarkan kemandirian sejak dini.

Berdasarkan hal tersebut maka aku dan suami sepakat untuk mengajarkan atau lebih tepatnya mengajak dan bekerja sama dengan Agha untuk practical life. Jadi kemandirian kita ajarkan sejak dini melalui proses bermain.

Pada dasarnya dunia anak adalah dunia bermain jadi kami kemas practical life agha melalui permainan. Jadi anak akan lebih mudah menerima dan secara tidak langsung hal tersebut terlatih dengan sendirinya.

Manfaatnya selain hal tersebut di atas juga meningkatkan kemampuan anak lho. Banyak aspek perkembangan anak yang tergali dengan mengajarkan kemandirian ini seperti : kognitif, motorik halus, motorik kasar juga sosialnya.

Tips mengajarkan kemandirian anak

Cara menumbuhkan kemandirian kepada anak ini memang tidaklah mudah dan membutuhkan proses yang panjang karena disesuaikan juga dengan usia anak. Bentuk kemandirian yang bisa diajarkan ke anak antara lain :

1       1.        Toilet training
2.       Memakai baju dan celana sendiri
3.       Menggosok gigi  dan mandi
4.       Membereskan mainan
5.       Makan
6.       Meletakkan piring bekas makan ke bak cuci piring
7.       Membuang sampah
8.       Membuka pembungkus makanan
9.       Mengocok telur
10     Menuang air dari teko ke gelas minumnya atau mengambil minum dari dispenser
11      Menjamu tamu
12     Menutup pintu  

Selain di atas masih banyak bentuk kemandirian yang bisa kita ajarkan ke anak.

Tips mengajarkan kemandirian ke anak berdasarkan pengalaman sendiri yaitu :

  • a.       Sabar
  • b.      Tidak memaksa
  • c.       Kerjasama dengan orangtua misalnya saat membereskan mainan ajak anak tetapi ayah bundanya juga ikut membereskan bisa dilakukan dengan cara bermain seperti bermain basket lho.
  • d.      Biarkan anak yang menentukan pilihan misalnya memilih baju, memilih buku, memilih jenis permainan dan sebagainya.
  • e.      Alokasikan waktu karena hal ini akan menambah waktu buat orang tua.

Nah, apakah masih ragu untuk mengajarkan kemandirian kepada anak sejak dini? Yuk kita mulai mengajarkan kemandirian kepada putra-putri kita. Repot sekarang tetapi santai nantinya.(AH)

mencuci piring setelah makan ( usia 5 tahun)

Tulisane mbokne imam besar masjidil haram 

Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Author

Author
Pembelajar yang suka tantangan, tapi agak takut mengambil resiko. Suka bertualang, terutama dengan anak lelaki kesayangan, dan menuliskannya ke dalam tulisan. Read more about me at "About Me" on the menu.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Kuseri tanpa Judul
  • Gebyar Karya P5 SDN Srengseng Sawah 07 Srengseng Sawah Jagakarsa
  • Lebih Dekat dengan Kurikulum Merdeka
  • Menarilah Penaku
  • Merdeka yang Tidak Bebas
  • Aman dan Nyaman dengan Bluebird
  • Mobil Balon
  • Perjalanan Syukurku di 2021
  • Tips Mudik Ceria Bersama si Kecil
  • Menemukan Tongkat Musa Berkat Merdeka Belajar
Diberdayakan oleh Blogger

Laporkan Penyalahgunaan

  • Oktober 20241
  • Agustus 20241
  • Juli 20243
  • Juni 20242
  • November 20231
  • Oktober 20231
  • September 20231
  • Agustus 20232
  • Mei 202315
  • Maret 20231
  • Oktober 20221
  • September 20221
  • Agustus 20229
  • Juli 20222
  • Juni 20229
  • Mei 20229
  • April 20228
  • Maret 202213
  • Februari 202211
  • Januari 202219
  • Desember 20211
  • November 20218
  • Oktober 202113
  • September 202115
  • Agustus 202110
  • Juli 202113
  • Mei 202114
  • April 202127
  • Maret 202112

Trending Articles

  • Kuseri tanpa Judul
  • Gebyar Karya P5 SDN Srengseng Sawah 07 Srengseng Sawah Jagakarsa
  • Lebih Dekat dengan Kurikulum Merdeka
  • Menarilah Penaku

Copyright © Foodicious Theme. Designed by OddThemes