HanieAgung
  • Home
  • About Me
  • Contact Me
  • Features
    • Lifestyle
    • Sports Group
      • Category 1
      • Category 2
      • Category 3
      • Category 4
      • Category 5
    • Sub Menu 3
    • Sub Menu 4
  • Contact Us


Pekerjaan rumah tangga yang paling dienggani alias ditolak baik halus ataupun tidak halus hihi adalah menyetika. Betul apa betul ? Betttuull.

Yap. Pekerjaan yang satu ini memang membutuhkan waktu khusus, tenaga, emosi yang stabil hihi. Banyak alasan untuk menjauhi menyetrika ini dikarenakan panas, gerah, capek, bosan dan sebagainya. 

Tidak jarang jika akhirnya melemparkan ke laundry bagian setirk ataupun ke tukang setrika yang biasanya adalah ibu-ibu. 

Menyetrika bagiku sebenarnya juga hal yang kurang kuminati akan tetapi mengingat dan menimbang akhirnya ya dikerjakan juga. Bagaimana membuat setrika ini menjadi sesuatu yang menyenangkan hehe.

1. Istilah setrika diganti dengan les biola haha copy paste dari teman yang menggunakan istilah ini. 

2. Makan sebelum kerja, 

3. Kondisikan anak hehe soalnya jika ingin ikutan karena keinginan membantu kalau setrika tidak banyak sih oke dan fine akan tetapi jika lagi banyak baju yang harus disetrika nah bikin lama dah haha. 

4. Tidak terganggu dengan sesuatu yang membuat enggan lagi menyetrika  

5. Mendengarkan murotal ataupun lagu bahkan ada yang ngedrakor haha tapi karena aku kurang suka jadi ya ga sambil ngedrakor.

6. Menyiapkan semuanya terlebih dahulu.

7. Kipas angin hehe 

8. Air minum siapkan juga. 

Pernah mengerjakan ini hampir tiga hari karena kepending melulu kalau mau setrika dan baju yang sudah siap disetrika terkena air kucuran dari atap alias bocor .. bocor.. bocor.

Sebenarnya pernah aku limpahkan kegiatan les biola ini akan tetapi yang menyetrika tidak mau dibayar sejak itu aku tidak enak jika minta bantuan atau melimpahkan lagi pekerjaan ini. 

Jadi semampunya dan seluangnya waktu saja kegiatan ini aku lakukan meskipun banyak dijulidi haha biarkan sajalah. 

Banyak teman juga yang enggan menyetrika ini bahkan ada juga yang tidak distrika sama sekali yaitu dia memberikan tips setelah dijemur langsung di lipat. 

Ada lagi yang menyarankan untuk bekerja ataupun sekolah dan pergi saja pakaian itu baru di setrika. 

Bahkan ada juga yang bilang setrika kalau mau di pakai hehe.

Beragam saran akan tetapi ya kembali lagi jika aku mampu dan mau mengapa tidak menyetrika semuanya. Baju anak dan baju suami sih yang kuutamakan karena baju kebesaranku kan daster haha jadi tidak disetrika juga no problem hihi.


     2 Januari 2022 merupakan hari ulang tahun komunitas Ibuhebatku.id yang kedua. Seperti tahun 2021 saat perayaan pertama maka anniversary kali ini juga dirayakan dengan berbagai macam acara dan kegiatan untuk memeriahkan pertambahan usia.

    Untuk tahun ini dibuka dengan zoom pada tanggal 2 Januari 2022 yaitu perayaan anniversary yang bertema Gold jadi dari hadiah sampai segala macam pernak perniknya bernuansa emas. Glamour, meriah dan seru itulah yang dituju. Acara dibuka oleh Host yang kemudian memulai acara dengan doa dan pantun. Sambutan oleh Founder dan Bumin merupakan salah satu rangkaian pembuka. Untuk mengisi waktu sambil menunggu kesiapan sambutan maka diadakan lomba pantun dan puisi dadakan alias tanpa naskah hihi. 

    Sambutan oleh founder dan kesan pesan dari bumin dan member membuat keharuan menyeruak di ruangan zoom. Pantun yang dibuat oleh salah satu member pantas mendapatkan hadiah saldo Rp 25.000,00. Meskipun mendadak akan tetapi keren juga. Belum lagi beberapa puisi mendadak pun juga dibacakan oleh beberapa member yang semakin mengharu biru perasaan. 

    Acara dilanjutkan dengan kulwap hypnpterapy yang sangat menyejukkan dan menenangkan. Peserta diajak untuk rileks dan melepas segala rasa yang membuat para ibu-ibu hebat ini merasakan ketenangan dan lebih baik setelah dilakukan rileksasi. 

    Setelah itu pengumuman mengenai beragam kegiatan dan lomba untuk memeriahkan anniversary Ibuhebatku.id yang kedua. Kemudian zoom pun diakhiri dengan sukacita.

    Alhamdulillah untuk tahun ini ada beberapa sponsor yang ikut ambil bagian untuk memberikan tali kasih sebagai hadiah untuk para pemenang. Selain lomba juga ada pembuatan buku tahunan yang berisi tulisan para member yang mengirimkan karyanya berupa : Ide bermain, menu MPasi, Puisi, dan naskah terbaik. Bertemakan gold yang mewah untuk cover bukunya.

    Untuk perlombaan sendiri tidak hanya untuk member tetapi terbuka untuk umum sehingga makin meriah dan banyak yang ikut ambil bagian. Adapun yang dipertandingkan adalah : lomba foto anak 0-3 tahun, lomba dongeng, lomba bakat anak, lomba kreasi anniversary, insight cooking class. Untuk dongeng akhirnya ditiadakan karena tidak ada yang mendaftar karena tidak adanya peminat. Selain itu diadakan juga pemilihan bestmom 2021 dimana ada enam kandidat yang terpilih dalam tahun 2021 untuk menjadi bestmom. 

    Hadiah berupa mini gold, buku, mainan edukasi, kalender, pasta gigi, majalah, tas, pigura dan plakat. Untuk lomba foto karena banyak peserta lomba maka pemenang pun ditambah menjadi tiga yang awalnya hanya satu dikarenakan dihapusnya lomba dongeng yang sepi peminat.

    2 February 2022 pun diumumkan lah para pemenang lomba dan pemenang bestmom. Hadiah pun mulai didistribusikan kepada para juara yang ternyata tidak hanya di wilayah Jawa tetapi juga Sumatra. Alhamdulillah dengan selesainya pengiriman hadiah dan diterima dengan baik oleh para jawara anniversary Ibuhebatku.id maka selesailah rangkaian acara dan kegiatan dalam rangka Ulang tahun komunitas yang kedua.

    Happy anniversay komunitas Ibuhebatku.id yang kedua. Semoga makin berisi dan bermanfaat buat para Ibu dan keluarga. (AH).

    

    




Hari ini umi dan Agha bermain membuat mobil balon yaitu mobil yang digerakkan dengan tenaga angin yang dikeluarkan oleh balon.

Adapun bahan dan alatnya yaitu :

1. Balon 

2. Lidi 2

3. Kardus atau botol plastik bekas

4. Sedotan biasa atau kertas yang digulung 2. 

5. Sedotan yang bisa ditekuk 1

6. Tutup botol 4

7. Lem tembak atau selotip

8. Gunting

Saat proses membuat permainan ini, kita dapat menggali kritis anak dengan cara mengamati, pancing untuk bertanya atau menjawab pertanyaan, dan mencari tahu. Percobaan atau membuat mobil ini termasuk ke pengenalan sains ke anak secara sederhana.

Cara membuat dan cara bermain :

1. Ajak anak untuk mengamati berbagai bahan yang sudah disediakan.

Dengan menggunakan panca indera kita meminta anak untuk mengamati dengan mata apa yang anak lihat baik itu bentuk, warna, perbedaan, ukuran dan bahan. 

Dengan hidung apakah ada mencium bau dari bahan-bahan dan alat yang ada.

Kemudian ajak anak untuk meraba dan menyentuh bahan dan alat yang ada didepannya.

Apakah alat dan bahan itu menimbulkan bunyi? Nah bisa diujikan ke anak baik dengan cara menjatuhkan atau bagaimana yang menimbulkan bunyi.

2. Pancing anak untuk bertanya mengenai apa yang terjadi dengan cek dan cari tahu saat mulai mengerjakan.

3. Sedotan diukur dengan lebar kardus atau karton kemudian masukkan lidi. 

4. Lubangi tutup botol untuk memasukkan lidi (nomer 3). 

5. Masukkan ke empat tutup botol ke masing-masing ujung lidi kemudian sedotan di tempel ke kardus atau karton menggunakan lem atau selotip.

6. Coba gerakkan dan ajak anak mengamati apa yang terjadi. Mobil sederhana tadi bisa bergerak atau tidak. Bagaimana cara menggerakkan? Mengapa bisa bergerak?

Semua bisa di cek dan cari tahu.

7. Balon masukkan ke ujung sedotan yang bagian tekukan lalu di selotip rapat.

8. Tempelkan sedotan ke atas badan karton menggunakan selotip

9. Tiup balon lalu lepaskan 

10. Mobil akan bergerak dengan kecepatan sesuai besar kecilnya balon

Saat mobil ini bergerak maka anak akan mengamati dan belajar tentang cara kerja angin dan udara. Atau lebih tepatnya tekanan udara 

Selain ditiup balon juga bisa dipompa. Dengan begini pun anak juga belajar mengenai angin dan mengapa balon bisa membesar saat ditiup atau di pompa.

Mengisi liburan dapat dilakukan dengan banyak cara selain dengan mengajak anak untuk ke kampung halaman ataupun berwisata.

Membersamainya dengan aneka ragam permainan maupun kegiatan yang positif seperti membuat kompos, menanam, memasak, membuat atau DIY dari barang bekas, olahraga, membaca, maupun kegiatan alam misalnya berjalan kaki di sekitar rumah sambil mengenalkan ciptaan Allah.

Kegiatan yang dilakukan bersama keluarga tentu lebih menyenangkan. Selain untuk mengisi waktu kegiatan yang dilakukan tersebut sekaligus melatih dan mengajarkan anak mengenai practical life, juga semakin mengasah kemampuan dan aspek perkembangannya seperti motorik halus, motorik kasar, agama, bahasa, seni, sosial kemandirian, kognitif. 

Nah, sekali merengkuh dayung dua tiga pulau terlampaui kan?





 Allah memang tidak tidur ya gaess. Banyak hal terjadi dan ketika kumemilih dititik manut Allah dan Dia yang akan membuka kebenarannya.

Beberapa hal yang kualami menjadi buktinya. Saat ibu mertua meninggal dan terbongkarlah banyak topeng yang selama ini tertutup. Meskipun kenyataan terbukanya topeng itu ya menyakitkanku.

Alhamdulillah aku jadi paham setelah terbukanya masing-masing topeng yang selama ini menaungi. Belum lagi mendengar cerita-cerita yang intinya julid ke aku yang kubingung sendiri untuk apa menjulidi diriku haha.

Tersadar juga setelah 7 hari pengajian ibu mertuaku. Gawai beliau hilang dan juga punya almarhum bapak mertuaku yang seingetku di charge. Handphone jadul istilah anak sekarang yang bisanya hanya telpon dan SMS. Sedangkan punya almarhumah ibu mertua itu smartphone.

Kucari ke semua sudut rumah sampai adik ipar menggeser semua di kamar ibu mertua. Hasilnya nihil. 

Ya sudah. Diikhlaskan. Lupakan. Hanya berdoa sama Allah untuk menunjukkan kebenaran.

Hari itu pun tiba. Tanpa disangka dan diduga terbongkar juga yang mengambil gawai itu.

Bagaimana bisa terbongkar ?

Abi sedang membuka hp dan menuju ke WhatsApp kemudian ada notifikasi di grup-grup keluarga kalau nomer almarhumah ibu ganti nomer kemudian ada nomer yang keluar dari grup-grup tersebut.

Abi memanggilku dan menunjukkan kepadaku kemudian kubuka di gawaiku dan benar ada notifikasinya juga plus sebuah kejutan di situ tertera nama siapa yang mengganti nomer dan keluar dari grup karena pernah dapat nomer tersebut.

Aku tidak menyangka sama sekali. Astaghfirullah. Ya sudahlah dari awal memang kami sudah mengikhlaskan jadi ya diterima yang penting Allah tunjukkan kebenarannya. 

Meskipun tidak percaya tetapi itulah kenyataannya. 

Belum selesai kagetnya ada kabar lagi katanya Abi dan adik-adiknya memperebutkan warisan. Allahu Akbar. Kami adem ayem saja tidak mempermasalahkan apapun. Ya Allah. Julid amat haha. 

Entahlah mengapa mengobrak abrik yang sudah belajar mengikhlaskan, belajar rukun, belajar kerjasama antar saudara meskipun orang tua sudah meninggal. Sebenarnya ada keuntungan apa buat yang pada mengadu domba dan menebar cerita seolah kami kebingungan mengenai harta warisan.

Aku dan Abi sadar bahwa lebih baik itu mencari sendiri sebisa kami dan semampu kami. Ada Allah yang Maha Kaya.  Bahkan saat gawai itu hilang ada yang bilang itu buat Agha. Sedangkan kami berpikir Agha masih kecil dan insya Allah jika ada Rizqi buat Agha maka akan balik ke Agha. Tidak berpikir kemana-mana dan aneh-aneh seperti prasangka orang.


     Julid adalah tema TTM Minggu ini. Pertama membacanya aku langsung ingat lagu haji Rhoma irama yaitu Julid ngek.. hihi itu judi yooo

     Aku ingat dengan jelas kata dan kalimat yang ditujukan padaku. Ya aku sadar bukanlah manusia yang sempurna dan pasti banyak salah dan khilaf meskipun sudah berusaha menjadi orang yang benar dan baik akan tetapi bagi yang tidak suka ya tetap saja kejulidan itu ada. 

     Sebenarnya yang kupermasalahkan bukan itu tetapi mengapa aku lupa bahwa aku juga sering julid kepada orang lain tanpa kusadari. Memang ya manusia kadang lebih mengingat kejelekan yang dia terima dibanding kebaikan yang didapat dan lebih sering mengingat kebaikan sendiri dibanding kejelekan pribadi. 

      Itulah aku sebagai manusia yang tidak sempurna masih butuh banyak belajar, harus menggali diri untuk diperbaiki. Bukan karena takut dijulidi tetapi lebih takut jika aku yang julid.

     Masih terekam dengan jelas kejulidan yang aku terima seperti : emang dia bisa apa, orang kok jorok, pasti pakai uang orangtua lagi itu dan sebagainya. Sulit menghilangkan dan kutakut menjadi duri dalam dagingku.

     Sedangkan aku sama sekali tidak ingat bahwa ku juga sering julid ke teman atau sekitarku yang mungkin tanpa kusadari hal tersebut juga menyakiti perasaan dan jiwa mereka. Astaghfirullah.

     Julid memang merupakan luka yang tidak berdarah yang lebih susah sembuh. Butuh jiwa yang kuat dan pribadi yang menjadikan kejulidan sebagai cambuk untuk memperbaiki diri. 

     Tema TTM pekan ini benar-benar membuatku tersadar bahwa lidah tidak bertulangku maupun besarnya jempolku saat menyusun kalimat yang dibungkus bercanda dalam tanda kutip bisa jadi melukai orang lain yang membaca chatku di media sosial seperti WhatsApp ataupun dalam berinteraksi di media lainnya. Mungkin menurutku tidaklah mengapa akan tetapi orang yang membaca menganggap itu bentuk julidku. 

     Berusaha memperbaiki diri, tidak julid meskipun banyak orang bilang netizen maha benar haha padahal mungkin mereka tidak tahu bagaimana masalah atau pribadi orang yang dijulidin sebenarnya. 

     Aku bukanlah orang yang sempurna jadi harus menerima juga bahwa orang lain juga sama. Jangan menjulidi jika tidak mau dijulidi. Sadar juga bahwa julid tanda ga mampu hihihi. (AH)


      


 Pada waktu menginap di rumah kakak sepupu di Tangerang, aku belajar beberapa resep yang mantap jiwa hihi. Salah satu diantaranya adalah ikan yang dimasak kuning. Ternyata berbeda dengan yang biasa kumasak supaya tidak lupa makanya kutulis saja jadi bisa deh buat setoran KLIP hehe.

Kebetulan pada waktu itu besan kakak memberi 1 kilogram ikan mas yang lumayan juga ikannya besar-besar. Mantap lah pokoknya.

Belanja pagi-pagi di tukang sayur yang biasa mangkal di ujung gang. Adapun bahan dan bumbu yang diperlukan adalah :

Bahan :

🐟Ikan mas (yang sudah ada hehe bisa juga diganti ikan lele ataupun nila)

🐟 Daun kemangi cuci bersih lalu petikin daunnya 

🐟 Tomat di cuci lalu potong 

🐟 Kunyit di kupas lalu bakar 

🐟 Jahe kupas lalu di geprek 

🐟 Bawang putih

🐟 Bawang merah

🐟 Sereh 

🐟 Daun jeruk 

🐟 Daun salam 

🐟 Lengkuas geprek.

🐟 Garam 

🐟 Gula pasir

🐟 Kemiri 

🐟 Kaldu jamur 

🐟 Ketumbar 

🐟 Merica 

🐟 Santan 

🐟 Air 

🐟 Minyak goreng

Cara memasaknya :

1. Bersihkan ikan lalu kucuri air jeruk nipis diamkan 5 menit lalu cuci bersih kemudian bumbui dengan bumbu ikan goreng ( haluskan kunyit, bawang putih, kemiri, garam) lalu goreng agak kering.

2. Haluskan kunyit, bawang putih, bawang merah, tomat, kemiri, jahe dengan menggunakan blender.  

3. Tumis bumbu halus sampai harum lalu masukkan sere, daun jeruk, daun salam, lengkuas, ketumbar bubuk, garam, gula pasir dan kaldu jamur.

4. Setelah bumbu matang yaitu sampai mengeluarkan minyak dan mengkaramel lalu masukkan air dan masak sampai mendidih dan agak mengental kemudian koreksi rasa.

5. Masukkan ikan dan biarkan bumbu meresap.

6. Masukkan merica bubuk.

7. Masukkan santan lalu aduk-aduk supaya tidak pecah santannya.

8. Masukkan daun kemangi. Masak sebentar lalu matikan api kompor.

9. Sajikan dengan taburan bawang merah goreng dan potongan cabe atau cabe rawit utuh.

Alhamdulillah enak banget ternyata. Kalau biasanya aku masak ikan tidak di goreng atau misal di goreng bumbunya hanya garam saja jadi kurang meresap ke dalam daging ikan.

Pada waktu Abi, kakak sepupu dan ponakan bilang enak Alhamdulillah senang banget. (AH)





 Sebenarnya aku salah ga ya ? Dosa ga ya? Makanan dan minuman kadang aku malah disediakan oleh suami hihi. Harusnya kan suami dilayani kan ya ? Nah ini malah istri yang dilayani.

Pernah tanya ke suami, beliau tidak keberatan dan santai saja. Pernah tanya juga apa tidak risih jika mendapat omongan yang tidak-tidak. Jawabnya untuk apa memikirkan apa kata orang.

Apa aku yang kebangetan ya? Kadang suami pulang kerja sebagai kurir traveloka eats di malam hari. Lalu masak teh sepanci kemudian aku dibuatkan segelas. Kemudian misalnya kubilang ingin makan tetapi tidak mau nasi maka suami membuatkan mie dengan telur mata sapi yang digoreng kering. 

Memang enak. Apalagi kalau aku lagi sakit. Perhatiannya lebih lagi. Sedangkan kalau suami sakit malah tidak mau diperhatikan maunya dibiarkan saja yang penting makan disiapkan.

Aku manja berarti ya haha. Apalagi kalau lagi sakit hadeh. 

Perbedaan dengan suami memang banyak hihi tapi itulah seninya. Awalnya juga kok beda kok begini tetapi ternyata memang pernikahan itu bukan untuk menyamakan apa yang berbeda tetapi bagaimana perbedaan itu bisa dijalani bersama-sama. Asyik..

Alhamdulillah suami tidak keberatan membuatkanku makanan ataupun minuman maupun memanjakanku meskipun tidak secara materi.  Kewajiban sebagai istri juga kujalankan dengan bahagia. Tanpa beban. 

Pernah mendengar juga cerita seorang teman dimana dia nyaman dengan suami barunya yang merupakan teman kantor. Dia membandingkan dengan suami pertamanya. 

Kemudian kumendengar kabar kalau suaminya ternyata berbeda saat masih jadi teman kantor dan setelah mereka menikah. Jadi doktrin istri harus melayani dari bangun tidur sampai mau tidur harus terlayani. Meskipun sang istri juga bekerja tetapi tidak mengurangi esensi bahwa suami harus dilayani.

Pernah kutanyakan cerita tersebut ke temen jawabnya jika mereka intinya si istri mau melaksanakan ya tidak apa-apa meskipun pernah kudengar juga kadang suaminya kdrt melalui kalimat yang menusuk yang mungkin hal tersebut lebih menyakitkan karena tidaklah berdarah. 

Perbedaan memang untuk dijembatani tidak untuk disamakan. 

Alhamdulillah Allah berikan suami yang begitu baik kepadaku insya Allah menjadikan kami saling cinta karena Allah. (AH)

     "Cintailah dirimu sendiri" kalimat itu pernah aku dengar dari dua sahabatku yang paling mengerti akan diriku. Untaian kata yang kadang bahkan sering aku lupakan itu kembali terngiang saat ini ketika membaca judul TTM Minggu ini yaitu : Self Love.

     Pernah terbersit dalam pikiranku betapa aku egois jika itu yang kulakukan. Benarkah?

     Kumerenung di pojokan dapur dimana terdapat sebuah dingklik kecil yang sekarang kududuki. Di sinilah kumerasa bisa berpikir waras dan tenang. Pun tempat kumengadu saat lelah menghimpit, saat jiwa meronta berharap terlepas bebas seiring derai airmata. Pantas tidak kucintai diriku sendiri? Perlu tidak itu kulakukan? Sebatas apa dan bagaimana caranya? 

     Semua bergejolak menuntut jawaban. Semua meneriakkan hal yang sama yaitu the answer. Sedangkan diriku sendiri pun kurang mengerti dan tidak tahu untuk menjawab pertanyaanku sendiri.

     Akhirnya ku menemukan sebuah jawaban bahwa memang perlu mencintai diri sendiri karena sering kan kita menuntut pasangan untuk mencintai kita artinya kita meminta orang lain mencintai kita kan? Jadi kita pun harus mencintai diri kita sendiri juga.

     Memanglah tetap ada batas dan tidak full seratus persen karena kalau begitu kita sudah egois. Cintailah seperlunya dan tujukan karena Allah. Cintailah dirimu karena Allah.

     Wujud cinta pada diri kita itu dapat kita wujudkan dengan :

1. Semakin meningkatkan ibadah dan tilawah. Itulah wujud cinta terbesar pada diri sendiri.

2. Jika sakit atau lelah bilang dirimu sakit atau lelah baik ke diri maupun ke pasangan. Karena tubuh perlu rehat perlu istirahat karena sebagai ibu dan istri kadang waktu 24 j itu serasa kurang. Jadi jadwalkan waktu untuk diri bukan sempatkan tapi jadwalkan.

3. Adakalanya menikmati secangkir coklat hangat ataupun dapat makan mie instan hangat-hangat untuk mengusir penat memanglah diperlukan artinya me time hihi.

4. Membaca buku merupakan waktuku untuk cinta pada diriku. Meskipun yah waktu membaca ini tidaklah bisa menamatkan satu buah buku hihi.

5. Berkomunitas juga merupakan wujud cintaku pada diriku dengan aku berusaha mengaktualisasi diri, keluar zona nyaman, berdampak dan berkarya.

     Mencintai diri bukanlah keegoisan tapi memang dibutuhkan untuk kewarasan dan kebahagiaan keluarga.


 Hampir semua orang suka dengan bakso iya apa iya? 🤭 Termasuk aku 

Tahu tidak kalau aku makan bakso meskipun setiap hari tidak akan pernah merasa bosan insya Allah. Bahkan dulu sebelum menikah aku pernah berdoa supaya saat aku ngidam jangan sampai tidak suka dengan semangkok daging yang diolah menjadi bulat itu.

Saat sakit itulah obat mujarabku eh tergantung sakitnya Ding haha kan kesembuhan itu datangnya dari Allah. Aku memang tidak  begitu bisa minum obat jadi obat meriang ataupun panas atau sumeng ya makan bakso kuahnya panas dan kasih sambel sedikit yang bagiku sudah sangat pedas.

Mengapa aku tidak bosan bakso? Sampai almarhum bapak mertua heran tidak dimana yang kucari kok bakso. Kondangan atau ada hajatan yang kucari pertama ya ada baksonya tidak haha.

Kalau di solo memang jarang kondangan ada menu bakso kalau tidak prasmanan dan itupun orang kaya yang punya hajat. Kalau kondangan alias jagong di gedung solo menunya standart makanan jagongan.

Bakso tidak lepas dari hidupku karena dari bakso lah aku bisa kuliah dan pintar ehem ehem. Yap bapakku memang penjual bakso. Beliau berudaha ini sejak umurku satu tahun. Berawal dari mencoba kata beliau. Belajar sendiri dan meracik dengan hanya melihat karena bakso di solo yang terkenal waktu itu Bakso Kadipolo tidak mungkin berbagi resep.

Awalnya memang berat kata bapak dan ibu. Alhamdulillah semakin lama baksonya punya ciri khas dan digemari. Baksonya terdiri dari 5 butir bakso, babat, ISO tetelan, bihun. Jika ingin menambah tahu atau nasi maka pesan tersendiri.

Setiap hari di rumah memang menu tidak jauh dari bakso jika ibu tidak memasak karena memang jarang masak untuk sendiri. Seringnya masak untuk keperluan warung.

Jika tidak ada lauk memang aku dan saudaraku makan pake bakso mau digoreng ataupun tanpa kuah. Jika aku sakit ibu buatin nasi kasih kuah panas dan taburin bawang merah goreng dan agak asin. Atau bubur dikasih bakso aja tanpa kuah. Masya Allah ❤️.

Awalnya aku anti beli bakso diluar bakso bapak tapi untuk mengetahui rasa bakso lain akhirnya aku mencicipi bakso lainnya. 

Terlebih ketika di Jakarta. Awalnya aku tidak mau makan bakso akan tetapi hal itu tidak memungkinkan karena misalnya tidak ada menu masakan atau tidak masak sendiri maka aku akan kesulitan malahan jika tidak makan bakso haha. 

Awalnya merasa aneh makan bakso di sini. Karena ada soon ada tauge. Jadi kaya soto 🤭😋. Kemudian baksonya besar itu membuat blenger jadi aku kurang suka. Seringnya aku memilih bakso biasa. Anehnya kalau dikirimin bapak bakso besar aku tidak blenger haha.

Di sini misalnya sehari makan bakso 3 kali sehari aku kurang minat. Tapi jika dikirimin bakso mau sehari 10 kali makan bakso ya ayo saja hahaha. 

Itulah aku dan bakso seolah tak terpisahkan ceile sampai Agha heran pada waktu aku sakit karena sering minta dibelikan bakso untuk makan. Ya memang obatnya itu hihi. Mungkin juga karena sebagai obat kangen bakso solo alias bakso bapak. 

Ikatan cintaku dengan bakso memang kuat hahaha so sweet. Makan bakso sendiri awalnya aku tidak ada pesaing tetapi setelah adik bungsuku mulai besar dia gemar ngemil bakso pun pada waktu ponakan bapak mulai lahir juga menjadi penggemar bakso juga. Terlebih saat cucu bapak pada lahir wah semakin bertambah dah para pesaing makan bakso hahaha bahkan anakku juga ikut menjadi penggemar bakso. 

Saat hamil biasanya orang tidak mau makan bakso tapi Alhamdulillah aku masih doyan bakso karena kalau sampai tidak doyan hadeh repotlah diriku.

That's me .. ikatan cinta dengan bakso hihi..(AH)


 Februari 2020 pernah kualami sakit yang seperti circle dalam rumah. Setiap anggota keluarga mendapat giliran. Kemudian muncullah yang namanya covid 19 di Indonesia dengan diketemukannya pasien pertama waktu itu.

Bulan februari 2022 circle itu terulang lagi dan sudah banyak orang menceritakan hal yang sama dan sakit  yang sama. Yap badan terasa panas, seperti ditusuk-tusuk itu beberapa orang merasakan. Kemudian leher yang sakit dan susah untuk menelan bahkan ludah sekalipun.

Setelah itu yang dirasakan adalah badan sakit sampai tulang. Dingin yang menusuk sampai tulang. Kemudian mulai sumeng, meriang dan pilek melanda sampai akhirnya sang batuk datang.

Banyak yang bilang gejala varian baru covid yaitu : omicron gejalanya seperti yang telah disebutkan di atas. Sehingga semakin bertambahlah pasien positif di negeri ini. 

Seminggu yang lalu aku pun merasakan yang sama. Berawal dari gigi bungsu yang mau tumbuh hingga membuat gusi terasa sakit yang sangat. Kurang tidur juga malam sebelumnya karena mendengar tikus kecil yang terperangkap tetapi tidak bisa aku pindahkan. Mana suaranya riuh bener itu tikus.

Alhasil berhasil membuatku tidur hanya sebentar. Kemudian siang hari ada acara bersama keluarga. Pulang sebentar kugunakan untuk tidur. Rencananya Yap rencana hihi ternyata aku antara tidur dan tidak. Sehingga mulai terasa badan kurang enak lalu datanglah si sakit gigi.

Sore hari ke Cibinong naik motor bertiga. Sampai rumah saudara pukul 18:00 kami pun makan karena acara pengajian akan dimulai setelah Magrib.  

Acara pun dimulai dengan pembacaan surat Yasin dan tahlil lalu doa. Kemudian ustadz yang kedua mengisi tausiyah. Anakpun sudah mulai rewel. Akhirnya kuserahkan ke suami supaya tidak bosan. 

Sakit gigi mulai terasa lagi kali ini diiringi rasa badan yang panas dan punggung yang seperti ditusuk-tusuk hawa dingin. Karena sudah tidak sanggup akhirnya aku telpon suami supaya kami ijin sama tuan rumah untuk pulang lebih dahulu.

Akhirnya kami pun di parkiran motor tetapi aku malah jackpot karena terasa mual. Setelah suami membersihkannya lalu kami pun pulang naik motor.

Sampai rumah aku bersih-bersih badan dan ganti baju langsung ke kasur karena sudah tidak kuat menahan sakit dikepala, kaki dan tangan. Kata suami tidurku sering mengigau. Pagi jam 10:00 aku baru bangun. Kupikir enakan ternyata kepala masih terasa sakit dan berat. Badan semua terasa sakit. Meskipun gigi sudah tidak terasa lagi cenat cenut nya.

Suami selalu bertanya aku makan apa? Karena beliau hafal kalau susah makan jika diriku kondisi begitu. Bagiku sih yang penting makan pakai kuah yang panas dan pedas (meskipun pedasnya bagi orang lain mah tidak terasa apa-apa) hihi.

Alhamdulillah suami setiap pagi dan sore menyiapkan air hangat untuk mandi, makan pun disiapkan, belum lagi air putih hangat dan teh panas. Karena memang aku tidak bisa minum obat.

Jadi ya minum tolak angin. Kencur. Sedangkan pada waktu leher terasa sakit yang sangat di hari Kamis malam itu suami membelikan permen penghilang rasa sakit leher. Jumat Alhamdulillah agak enakan meskipun masih susah untuk menelan. Tapi nafsu makan sudah mulai ada.

Anehnya saat sakit begitu perasaan tambah pusing kalau baca tulisan di gawai. Alhasil selama sakit kujauhi my smartphone. Daripada malah bertambah pusing karena tulisan pada berbayang dan kabur hihi.

Banyak teman menyarankan untuk test antigen ataupun pcr tetapi mikir uang darimana untuk test haha jadi memilih isolasi sendiri dan menjaga jarak serta memakai masker meskipun dirumah itulah yang kupilih. 

Alhamdulillah Allah Maha Baik dan Pemberi obat. Diberinya aku dua dokter terbaik yang membantu kesembuhanku dengan cara mereka masing-masing. 

Terimakasih untuk suami dan anakku tercinta ❤️🥰

Aku termangu menatap jendela yang basah oleh hujan dari pagi yang mengguyur bumi. Kuhela nafas untuk sedikit mengurangi beban pikiran yang tengah menggelayut dalam benakku.

Entahlah..

Aku tidak habis pikir saja. Bingung. Sedih. Yap semua jadi satu.

Aku sampai di titik kepada siapa aku harus percaya. Setiap langkahku ditanyakan kemudian dengan ringan semua orang akan tahu yang pada akhirnya mengguncingkanku.

Harusnya aku bahagia kan ya? Mengapa? Karena pahala mereka kan untukku tetapi yang kurasa malah sedih. 

Yap. Sedih karena tidak ada lagi yang bisa kupercaya.

"Rani makan dulu nak!" Ibu memanggilku untuk makan siang lalu akupun berjalan menuju ruang makan.

***

Aku memang menceritakan atau curhat lah ke teman atau saudara tetapi hasilnya malah bocor kemana-mana. 

Bagaimana aku tahu?

Tidak sengaja kuketahui semua itu ketika salah seorang teman main ke rumah kemudian kami terlibat perbincangan seru yang akhirnya menyerempet ke diriku.

Kaget? Jelas 

Kesal ? Iya 

Marah ? Banget 

Semua perasaan itu aku tutup di depan temanku. 

Saat berkumpul saudara pun ternyata terjadi hal yang sama. Kupercaya pada salah satu saudara untuk curhat ternyata yang lain pun juga tahu.

Lalu aku harus percaya sama siapa? Salah tidak sih jika aku curhat atau sekedar mengeluarkan isi hati.

***

"Rani mengapa kamu diam saja?" Tanya Dian sahabatku.

Yap sejam yang lalu aku dengar lagi cerita tidak menyenangkan. Teman yang kupercaya dan rela membantuku ternyata hanyalah kamuflase. Dian mengatakan kepadaku karena dia tidak terima diriku di gosipkan diantara para sahabatku yang ternyata saling sahut menyahut mengenai diriku.

Astaghfirullah. Tidak menyangka saja. Sebenarnya aku tidak menelan mentah cerita Dian tetapi memang kumenyadari gelagat itu. Perubahan sikap serta di nonaktifkannya diriku supaya tidak dapat melihat story' wa mereka. 

Aku tidak memaksa orang supaya suka padaku. Ya beginilah diriku. Kalian suka Alhamdulillah tidak pun juga Alhamdulillah. 

Kusesalkan hanya mengapa di depanku berbeda dengan saat di belakangku. Untuk apa dan untungnya apa coba?

Hahaha tawaku yang garing membuat Dian menepuk pundakku.

*** 




Postingan Lebih Baru Postingan Lama Beranda

Author

Author
Pembelajar yang suka tantangan, tapi agak takut mengambil resiko. Suka bertualang, terutama dengan anak lelaki kesayangan, dan menuliskannya ke dalam tulisan. Read more about me at "About Me" on the menu.

SUBSCRIBE & FOLLOW

POPULAR POSTS

  • Kuseri tanpa Judul
  • Gebyar Karya P5 SDN Srengseng Sawah 07 Srengseng Sawah Jagakarsa
  • Lebih Dekat dengan Kurikulum Merdeka
  • Menarilah Penaku
  • Merdeka yang Tidak Bebas
  • Aman dan Nyaman dengan Bluebird
  • Mobil Balon
  • Perjalanan Syukurku di 2021
  • Tips Mudik Ceria Bersama si Kecil
  • Menemukan Tongkat Musa Berkat Merdeka Belajar
Diberdayakan oleh Blogger

Laporkan Penyalahgunaan

  • Oktober 20241
  • Agustus 20241
  • Juli 20243
  • Juni 20242
  • November 20231
  • Oktober 20231
  • September 20231
  • Agustus 20232
  • Mei 202315
  • Maret 20231
  • Oktober 20221
  • September 20221
  • Agustus 20229
  • Juli 20222
  • Juni 20229
  • Mei 20229
  • April 20228
  • Maret 202213
  • Februari 202211
  • Januari 202219
  • Desember 20211
  • November 20218
  • Oktober 202113
  • September 202115
  • Agustus 202110
  • Juli 202113
  • Mei 202114
  • April 202127
  • Maret 202112

Trending Articles

  • Kuseri tanpa Judul
  • Gebyar Karya P5 SDN Srengseng Sawah 07 Srengseng Sawah Jagakarsa
  • Lebih Dekat dengan Kurikulum Merdeka
  • Menarilah Penaku

Copyright © Foodicious Theme. Designed by OddThemes