Bermain

Awalnya aku menganggap bermain ya hanya sekedar bermain. Ternyata tidak gaess.. 

Dunia anak itu bermain tapi ternyata orang dewasa pun membutuhkannya. 

Bermain juga bisa dijadikan ajang belajar dan melatih kemampuan anak baik dari segi motorik, fisik, kognitif, aspek agama, seni, bahasa, sosial, kemandirian. Masya Allah banyak ya yang bisa kita gali ternyata.

Kadang kita menganggap remeh apa yang dilakukan anak saat bermain padahal itulah kreativitas dan imajinasi anak. Dengan bermain pula kita bisa mengetahui bakat maupun hobby mereka. Selain itu kemampuan problem solving juga terasah lho. Masya Allah kan 

Kalau awalnya aku bermain ya main aja tanpa terlibat ternyata berbeda dengan saat kuhadirkan hati dan pikiran hanya ke anak dan main dengan hati yaitu dengan membersamai secara utuh. 

Manfaatnya bisa meningkatkan bondong. Tadi di awal sudah kusebutkan kalau orang dewasa pun butuh bermain. Ternyata saat aku ikut terlibat ke dunia anak tersebut, ku sadar kalau lebih gembira dan bisa tertawa lepas seolah-olah tanpa beban. Yap seperti anak-anak yang tidak punya masalah.

Nostalgia. Hayoo siapa yang tidak mau mengakui kalau bermain juga membuat kita mengingat masa kecil ? Yap permainan tradisional itu membuat kembali ke dunia kanak-kanak jadi membuat ketawa ataupun bahagia.

Sejak tahu manfaatnya bermain, aku semakin sering dan berusaha mengatur waktu urusan domestik se efektif mungkin supaya dapat membersamai anak.

Kadang memang anak butuh waktu sendiri saat bermain tapi kalau kita hadir dengan hati maka anak pun akan menyambutnya dengan bahagia. Coba perhatikan saat anak dengan dunia mainnya tanpa kita temeni dan saat ibu juga ikut terlibat. 

Anak lebih gembira saat kita ikut terlibat.. ikut alur permainan anak . Olahraga sekaligus menyegarkan pikiran meskipun hanya bermain petak umpet hihi.

Dampingi lah anak-anak saat bermain supaya kita tahu perkembangan dan pertumbuhannya. Kita lho yang butuh bermain dengan mereka. Tidak usah gengsi karena orang dewasa tidak perlu main. Padahal dengan bermain bersama anak, emosi negatif pun kadang turut larut beserta keringat yang mengucur saat main.. setuju kan ?


0 komentar