Meminta dan Member Maaf
Dalam kehidupan ini sangat mungkin terjadi setiap manusia berbuat kesalahan dan kekhilafan karena pada dasarnya sebagai makhluk yang tidak sempurna.
Untuk itulah kata maaf disebut sebagai kata yang hadir dari ketidaksempurnaan manusia. Hanya dengan hati maka akan diterima pula oleh hati. Jadi minta maaf dan memberi maaf dengan tulus dan ikhlas.
Terkadang karena gengsi atau harga diri maupun merasa lebih dibanding yang lain jadi susah untuk melakukan dan mengatakan maaf. Selain itu kemungkinan karena adanya luka yang melahirkan dendam ataupun sakit hati.
Maaf memang hanya terdiri dari 4 huruf yang berdanpak luar biasa lho..
Meskipun kadang kata maaf juga sering disalahgunakan misalnya karena menginginkan sesuatu.
Maaf juga bisa berarti menyatakan permisi.
Tergantung pemakaian dan fungsinya.
Saat memberi maaf atau meminta maaf kadang kita mensyaratkan suatu hal padahal Allah yang Maha Sempurna aja Maha Pengampun dan Maha Pemberi Maaf tanpa tapi.. lalu kenapa kita sebagai manusia harus dengan tapi?
Ikhlas dan tulus itu yang harus kita miliki sebelum meminta maaf. Jangan sampai keegoan kita menutup mata batin kita dari sebuah kebenaran.
Orang yang ksatria yang bersedia meminta maaf jika memang salah. Kenapa? Karena butuh keberanian besar untuk mengakui sebuah kesalahan.
Luka hati memang kadang menutup mata hati. Menyeruak dengan bebas menjelajah pikiran supaya tidak memaafkan. Kenapa harus memelihara luka ? Bukankah lebih baik kita obati luka dan kita rangkul luka sebagai langkah move on untuk menatap masa depan yang lebih baik tanpa adanya penyakit hati.
Jika kita minta maaf ataupun memaafkan dengan tulus dan ikhlas jangan pernah diungkit lagi kesalahan tersebut. Karena dibutuhkan keberanian untuk meminta maaf, dan kelapangan serta kebesaran hati untuk memaafkan.
Maaf hadir dari sebuah ketidaksempurnaa manusia maka memberi maaf dan memaafkan lah dengan hati supaya diterima pula oleh hati.. meskipun memaafkan bukan berarti melupakan tapi untuk merangkul luka.. tulus dan ikhlas lah .. karena ada saat memberi dan saat menerima
0 komentar